JAKARTA – Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Basarnas menemukan serpihan-serpihan yang dicurigai Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jakarta-Pontianak.
Pesawat diduga jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, kedalamannya 23 meter.
Serpihan-serpihan itu akan dikumpulkan di Posko Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara. Sabtu (9/1/2021) malam.
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air Jatuh Pesawat Tua yang Telah Berusia 26 Tahun
Menurut Deputi Bidang Operasi Dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mayjen TNI Bambang Suryo Aji mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim Kapal Raider dan Kaisar Jakarta.
Di Basarnas, katanya, khususnya dari Kaisar Jakarta kapal maupun si Raider sudah kita berangkat kan dengan setelah mendapatkan informasi tersebut kita berangkatkan dan menuju ke arah titik lokasi yang diduga pesawat itu jatuh.
“Jadi posisi pesawat setelah lost contact itu berada di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, ya kurang lebih sekitar jaraknya sekitar 21 setengah sampai dengan 2 mil kalau dari Tanjung Kait. Itu sekitar Kurang lebih 3 mil,” ucap Bambang dalam jumpa persnya di Basarnas, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Baca juga: Polda Metro Jaya Buka Posko Antemortem/DVI di RS Polri, Layani Keluarga Korban 24 Jam
Ia juga menambahkan beberapa informasi di lapangan bahwa ditemukan beberapa serpihan-serpihan dari yang dicurigai.
“Kita masih belum memastikan bahwa itu adalah bagian dari pesawat Sriwijaya barang-barang tersebut sudah ada di kapal kita,” tambahnya.
“Rencananya akan kita tarik dan kita akan buka Posko di JICT 2 di sana akan kita buka Posko malam ini juga diharapkan malam ini konsep kita adalah mencari titik lokasi di mana tempatnya pesawat itu dimungkinkan jatuh,” kata Suryo.
Baca juga: Ikut Mencari Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh, Nelayan Pulau Lancang Temukan 4 Serpihan Penuh Kabel
Dia berharap malam Ini mendapatkan lokasi yang pasti. Pihaknya akan melakukan pencarian dengan melihat kedalaman laut.
“Besok pagi kita akan melaksanakan pencarian dan pendalaman kalau saya lihat di peta itu maksimal kedalaman di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki itu sekitar 23-20 sampai dengan 23 meter kita belum tahu pasti di mana posisinya dan peralatan-peralatan yang ditemukan,” tambahnya.
Menurut Bambang, pihaknya yang ada di lapangan termasuk tim gabungan sekarang menjadikan barang bukti untuk diteliti lebih dalam apakah itu bagian dari pesawat Sriwijaya atau bukan.
Baca juga: Tragedi Sriwijaya Air Ingatkan Peristiwa Adam Air Jatuh di Bulan yang Sama pada Tahun 2007 Silam
“Saat ini personil Basarnas sudah ada di lapangan sudah menemukan beberapa bagian dari pesawat dan hambatan yang kita hadapi sekarang ini adalah masalah visibility,” sambungnya.
Karena malam hari tapi diharapkan untuk pencarian lokasi di mana jatuhnya pesawat itu.
“Malam ini akan kita usahakan semaksimal mungkin sehingga apabila malam ini kita menemukan titik koordinat jatuhnya pesawat Besok pagi kita akan bisa langsung melaksanakan pencarian secara maksimal,” katanya. (adji/win)