Selang beberapa lama hadirlah Kemino, 37, tukang bakso yang usahanya di Jakarta. Tahu di kampungnya ada mainan baru, coba-coba dia ikut berpartisipasi. Ternyata Sulami juga siap melayani. Sejak itu Kemino jadi betah di kampung. Dia beralasan, “Ngapain jauh-jauh jualan bakso di Jakarta, wong “bakso” miliknya juga laku keras di kampung sendiri.” Dan ketika Sulami hamil dan melahirkan, si bocah mirip tukang bakso modal urat itu.
Paling celaka si Kamid, 28, anak muda yang masih lholak-lholok (culun). Tahu bahwa Sulami yang seksi itu bisa jadi “piala bergilir”, mau ikut pula “bancakan” tanpa doa-doa mbah modin. Tapi malam-malam ngglibet di emperan Sulami, sudah dicurigai warga seiring dengan kelakuan pemilik rumah. Dia dibawa ke balai desa dan diinterogasi. Akhirnya mengaku mau kencan dengan Sulami, tapi keburu digerebek. Karena belum ada aksi, akhirnya Kamid dilepaskan. Mbah Kasan hanya menelan ludah, ternyata punya anak 4 yang 3 “setruman” tetangga semua.
Kan ada paket listrik gratis dari pemerintah, Mbah! (*/Gunarso TS)