Mulyanto: Pertamina Jangan Sesumbar Pasang Target Besar Lifting Blok Rokan
Kamis, 31 Desember 2020 17:04 WIB
Share
Ilustrasi Blok Rokan. (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah harus realistis serta objektif dalam menentukan target lifting Blok Rokan berdasarkan potensi dan kemampuan yang dimiliki.  Hal ini semakin dekatnya, serah terima pengelolaan Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina, 9 Agustus 2021 mendatang.

Ia meminta Pertamina jangan sesumbar memasang target besar, yakni 300 ribu bph, yang hampir dua kali lipat dari kinerja lifting yang ada sekarang, tanpa perhitungan yang akurat. Sebab kesalahan hitung target lifting dapat berpengaruh terhadap angka-angka asumsi makro pendapatan negara.

"Jadi tolong dihitung yang benar. Jangan asal-asalan atau sekedar mencari sensasi," ujar Mulyanto, Kamis (31/12/2020).

Baca juga: Pertamina Mendorong Masyarakat Melanjutkan Program Langit Biru

Mulyanto menyatakan dirinya tidak bermaksud mengecilkan kemampuan Pertamina mengeksplorasi kilang minyak di Blok Rokan. Ia  bahkan senang jika Pertamina benar-benar dapat merealisasikan target lifting yang sudah dihitung secara cermat. 

Tapi berdasarkan pengalaman sebelumnya, target lifting terus menurun, begitu pula realisasi capaiannya. Apalagi untuk alih kelola sumur-sumur tua, sementara saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga menimbulkan masalah dalam mobilisasi tenaga kerja dan alat kerja. 

Sebelumnya pihak PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), RP Yudantoro, menyebutkan kepada media akan melakukan 44 pengeboran sumur pengembangan di tahun 2021 serta 182 pengeboran sumur pengembangan, injeksi uap, injeksi air dan injeksi kimia di tahun 2022 dalam rangka mengejar target 300 ribu barel per hari (bph).

Baca juga: YLKI: Pertamina Tak Boleh Hapus Premium, itu Wewenang Pemerintah

Menanggapi target lifting yang tinggi tersebut Mulyanto mengingatkan PHR fokus menjaga kinerja lifting Blok Rokan agar tidak turun dari realisasi lifting sebelumnya. 

"Yang terakhir ini lebih realistis dari pengelolaan sumur-sumur tua pasca alih kelola. Apalagi pandemi Covid-19 di kita belum lagi usai. Mobilisasi orang dan alat masih terkendala.  Jangan memasang target yang terlalu bombastis.  Nanti malu kalau tidak tercapai," ujar Mulyanto. 

Halaman
1 2
Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -