Wakil Ketua Fraksi PKS Protes Indonesia Tutup Pintu bagi WNA 2021, Begini Katanya

Rabu 30 Des 2020, 16:12 WIB
WNA di Bandara Soetta. (ist)

WNA di Bandara Soetta. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua Fraksi PKS, Sukamta memprotes keputusan pemerintah menutup pintu masuk bagi Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia mulai 1-14 Januari 2021. Ia menegaskan, kebijakan tersebut mestinya diberlakukan spontan tidak harus menunggu 1 Januari mendatang.

Seperti diketahui, kebijakan pemerintah menutup pintu masuk bagi WNA ke Indonesia pada 1-14 Januari 2021, untuk mencegah masuknya varian baru virus corona (Covid-19). Sukamta mengaku khawatir bila kebijakan itu tidak segera diberlakukan, akan ada kedatangan WNA khususnya dari Eropa, Amerika dan Asia yang menghindari lock down pada musim dingin.

"Kabarnya corona varian baru ini lebih agresif, mestinya kalau mau efektif mencegah penularan masuk ke RI, penutupan akses itu berlaku spontan, saat diumumkan itu juga, seperti di negara-negara lain," kata legislator, Sukamta, Rabu (30/12/2020).

Anggota Komisi I DPR RI itu menilai, jeda beberapa hari sangat riskan akan datangnya WNA yang berpotensi terjangkiti varian baru Covid. "Pemerintah mesti berkaca kepada kejadian awal Covid masuk Indonesia, juga karena lengah dalam menetapkan pembatasan di pintu-pintu masuk ke Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Indonesia Larang Kedatangan WNA 1-14 Januari, Imbas Varian Baru Virus Corona

Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Politik Hukum dan Keamanan ini lantas meminta agar kebijakan penutupan akses bagi WNA ini menjadi bagian komprehensif kebijakan penanganan pandemi Covid di Indonesia.

"Saat ini seolah masyarakat dibiarkan bergulat sendiri sendiri dengan pandemi, sementara yang kuat biar tetap sehat, yang lemah akan sakit. Sementara jumlah bed dan ruang isolasi perawatan Covid di berbagai daerah sudah melebihi kapasitasnya. Pemerintah perlu lebih taktis menangani pandemi," ucapnya.

Menurut Sukamta, mestinya pemerintah mengevaluasi secara menyeluruh apa saja yang sudah dikerjakan dalam penanganan pandemi selama 10 bulan berjalan. Setelah itu dilakukan langkah-langkah yang lebih efektif untuk penanganan.

"Fakta bahwa penambahan kasus harian bukan menurun tetapi semakin meningkat, ini menunjukkan pemerintah masih lambat memperbaiki kesalahan dan kelemahan yang dilakukan," tegasnya. 

Baca juga: Panglima Langit Meramal Ekonomi Membaik Meski Masih Covid

Saat ini, lanjut Sukamta, penularan bukan lagi antarwarga yang bepergian ke luar kota tetapi sudah masuk level antaranggota keluarga.

Berita Terkait
News Update