Wamen PUPR: Otsus Terobosan Besar Negara Majukan Orang Asli Papua

Selasa 29 Des 2020, 01:30 WIB
Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo. (ist)

Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo. (ist)

PAPUA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo mengatakan otonomi khusus (Otsus) lahir agar orang Papua menjadi tuan di daerah sendiri, menjadi harapan dan solusi.

Papua pada zaman Jokowi dilakukan berbagai terobosan, konektivitas infrastruktur terus dilakukan. Pusat memberi perhatian lebih mendorong infrastruktur di Papua semakin maju.

Kalau pun ada yang menilai Otsus gagal, bukan karena Otsus itu sendiri, namun lebih karena pejabat daerah tak transparan dan tak bisa menjalankan Otsus, ujarnya di Jakarta, Minggu (27/12/2020).

“Bukan Otsus gagal, tapi lebih karena pejabat yang tidak bisa mengeksekusi menjalankan amanat karena secara konsep Otsus sudah bagus,” tegasnya.

Baca juga: Stafsus Jokowi: Berkat Otsus, Saya dari Keluarga Tak Mampu Bisa Mengenyam Pendidikan Tinggi

Freedy Numbery, tokoh senior Papua menambahkan, konsep dan juga kebijakan Otsus merupakan langkah hebat yang diambil negara untuk Papua. Namun regulasi hebat tapi manakala tidak diikuti birokrasi yang baik, maka menjadi amburadul.

“Kita perlu ubah pendekatan, Otsus sudah baik, tapi perlu pendekatan tepat dan pengawasan lebih baik,” ucap Freedy.

Wakil Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanpo menjelaskan, Otsus sudah memberi manfaat besar. Banyak anak muda Papua bisa sekolah ke luar negeri. Akses kesehatan yang lebih baik. Sayangnya, berbagai kelebihan itu, tidak disosialisasikan dengan baik oleh pemerintah provinsi. 

Baca juga: Empat Tokoh Adat Papua Minta Otsus Dilanjutkan dan Dana Diaudit

Meski masih ada kekurangan, dalam kurun waktu 20 tahun sampai saat ini, kehadiran Otsus memberi manfaat yang begitu besar yang difokuskan untuk empat program prioritas. Seperti, aspek pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Hal Itu menjadi bukti, bahwa perhatian Pemerintah Pusat ke Papua begitu besar. "Kita belum pernah lakukan evaluasi assessment tapi sudah sampai pada kesimpulan gagal tak beri manfaat, ini kekeliuran besar dan dikampanyekan masif kelompok anti negara. Membuat medsos didominasi kelompok anti Otsus," ucapnya. 

Berita Terkait
News Update