JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jelang periode akhir Desember 2020, harga beberapa komoditas produk pertambangan menunjukkan tren yang positif yang terus berlanjut di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini diindikasikan dengan kenaikan beberapa komoditas produk pertambangan yang cukup signifikan yang disebabkan meningkatnya permintaan dan penawaran di pasar dunia.
Kondisi ini mempengaruhi harga penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode Januari 2021.
Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 104 Tahun 2020, tanggal 22 Desember 2020.
Baca juga: HPE Produk Pertambangan yang Terkena Bea Keluar Dipengaruhi Pasar Internasional
HPE merupakan produk pertambangan periode Januari 2021 yang mengalami fluktuasi, di antaranya komoditas konsentrat lembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenite, konsetrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian mengalami kenaikan dibandingkan periode bulan lalu.
"Harga beberapa komoditas produk pertambangan yang mengalami kenaikan dikarenakan adanya permintaan dunia yang meningkat. Konsentrat mangan mengalami penurunan harga, sedangkan untuk pelet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Didi Sumedi, Selasa (29/12/2020).
Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pelet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.
Baca juga: Digoyang Harga Internasional, HPE Produk Pertambangan Turun
Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian.
Sementara konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).
Dibandingkan periode sebelumnya, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode Januari 2021 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata USD 3.010,54 /WE atau naik 4,44%; konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤ 1% TiO2) dengan harga rata-rata USD 124,04/WE atau naik 19,41%; konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10%) dengan harga rata-rata USD 63,38/WE atau naik 19,41%.
Selanjutnya konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga rata-rata USD 841,10/WE atau naik 11,95%; konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata USD 755,44/WE atau naik 12,11%; konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata USD 74,06/WE atau naik 19,41%.
Baca juga: Mesin di PT Prayoga Pertambangan Energi Terbakar
Ada pula konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata USD 325,16/WE atau naik 6,86%; konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata USD 872,76/WE atau naik sebesar 2,88% dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata USD 27,14/WE atau naik 7,45%.
Di sisi lain, produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata USD 202,89/WE atau turun 5,03%.
Sementara itu, pelet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) dengan harga ratarata USD 117,98/WE tidak mengalami perubahan.
Menurut Didi, HPE periode Januari 2021 ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait. (rizal/tha)