BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Adanya pengetatan masuk ke Jakarta disertai pemberlakuan wajib mencantumkan hasil tes Rapid Test Antigen, membuat penumpang transportasi kereta api enggan bepergian. Akibatnya di sejumlah stasiun terjadi penurunan.
Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, usai libur panjang kondisi di stasiun moda transportasi KRL masih kondusif.
"Hasil pantauan petugas KAI di tiap stasiun pagi hari masih terpantau lancar, kondusif, dan pengguna tetap tertib untuk antre naik KRL," ujar Anne kepada poskota melalui pesan singkat, Senin (28/12/2020) siang.
Berdasarkan data yang masuk, lanjut Anne, KAI Commuter mencatat hingga pukul 08.00 WIB pengguna KRL sebanyak 101.594 orang atau turun sekitar 5% dibanding waktu yang sama, Senin pekan lalu hingga mencapai 106.246 orang.
Baca juga: Test Massal Rapid dan Swab di Stasiun KRL Bojonggede, satu orang positif
Sementara itu sejumlah stasiun juga mencatat penurunan jumlah pengunjung atau penumpang, antara lain Stasiun Bogor dengan 6.709 penumpang, turun 21 % dibanding waktu sama pekan lalu.
Stasiun Bojonggede dengan jumlah 7.543 penumpang atau turun 6% dibanding minggu lalu, dan Stasiun Tangerang dengan 2.905 penumpang, turun 12% dibanding minggu lalu.
"Sementara ada beberapa stasiun mencatat kenaikan pengguna KRL di stasiun yaitu pada Stasiun Depok Baru (Stadebar) naik 14% dengan total pengguna KRL sebanyak 4.524 orang, Stasiun Depok sebanyak 4.273 atau naik 23% dari minggu lalu, dan Stasiun Sudimara sebanyak 3.325 pengguna atau naik 6% dibandingkan pengguna minggu lalu diwaktu yang sama," bebernya.
Baca juga: Ketatnya Persyaratan Rapid Test Antigen, Penumpang Bus di Terminal Pulogebang Sepi Pada H-1 Natal
Anne menambahkan, sesuai arahan pemerintah guna menekan penyebaran Covid-19, maka mulai Minggu (20/12/2020) lalu, operasional KRL dimulai pukul 04.00-22.00 WIB dengan menjalankan 964 perjalanan.
Sejalan dengan peraturan itu, secara perlahan aktifitas masyarakatpun mulai berkurang.
"KAI Commuter berharap para pengguna dapat mengatur perjalanannya dengan lebih fleksibel dan memiliki kesadaran untuk tidak naik ke dalam kereta yang telah terisi oleh para pengguna sesuai marka yang ada. Informasi jadwal, posisi kereta, dan pantauan kepadatan di stasiun dapat dilihat melalui aplikasi KRL Access," paparnya.
Stasiun BogorTerpantau Lengang. (Angga)
Selain itu seluruh protokol kesehatan dan aturan tambahan dalam menggunakan KRL tetap berlaku. Aturan-aturan tambahan ini yaitu bagi orang lanjut usia atau berusia 60 tahun ke atas, tiap harinya hanya dapat menggunakan KRL di luar jam sibuk yaitu pukul 10.00 hingga 14.00 WIB.
"Dilarang membawa barang diluar batas ketentuan ukurannya dapat menganggu penerapan jaga jarak aman di KRL, untuk balita sementara masih dilarang naik KRL. Protokol kesehatan 3M juga senantiasa wajib dijalankan oleh para pengguna maupun petugas kami di stasiun maupun di dalan KRL. Aturan ini penting untuk selalu diikuti demi kesehatan bersama," pungkasnya.
Baca juga: Jumlah Penumpang KRL Turun 40 Persen Selama Libur Panjang
Terpisah Firmansyah, 25, salah satu petugas penjagaan Stasiun Bogor tidak ada peningkatan yang signifikan.
"Ya meski ada sempat terjadi antrian namun masih bisa diatasi itu sekitar pukul 06.00 WIB, para penumpang yang akan menuju ke jakarta dan sekitar," ucapnya.
Sementara itu Rita, 25, warga Bogor, berencana akan menuju Kota Jakarta Barat untuk berobat.
“Ya ini baru sempat jalan, mau menuju Kota sekaligus berobat,” singkatnya. (angga/tha)