JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Lewat pilar ‘green’ dalam transformasinya, PLN tetap berkomitmen menghadirkan listrik yang ramah bagi lingkungan.
Komitmen tersebut memperoleh dukungan finansial sebesar 500 Juta dolar AS dari perbankan internasional dengan mendapatkan jaminan dari Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) yang merupakan anggota dari Grup Bank Dunia.
Adapun para kreditur untuk fasilitas ini antara lain adalah Citibank, DBS Bank, JPMorgan, KfW IPEX, LBBW, OCBC, Standard Chartered Bank dan SMBC.
Baca juga: Puluhan Ribu UMKM dan IKM Manfaatkan Program Diskon Tambah Daya Listrik 'Super Merdeka'PLN
Hal Ini merupakan transaksi pinjaman ‘green loan’ pertama yang diperoleh BUMN di Indonesia dan yang pertama kali dieksekusi oleh PLN.
Dukungan ini akan PLN khususkan untuk pendanaan jangka panjang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan infrastruktur kelistrikan yang ramah lingkungan.
Melalui program perdana bertajuk Non-Honouring of Finansial Obligation by State-Owned Enterprise (NHFO-SOE), MIGA akan menjamin 95 persen pembiayaan selama 5 (lima) tahun ke depan.
Baca juga: SPKLU Sudah Tersedia, PLN Lakukan Uji Coba Mobil Listrik Rute Jakarta-Bali
Transaksi ini juga merupakan transaksi pertama MIGA dengan menggunakan skema NHFO-SOE dan merupakan transaksi pertama dalam masa pandemi baik di Indonesia maupun di regional.
“Dalam periode likuiditas dan pasar pinjaman yang serba sulit, PLN berhasil mengupayakan tercapainya efisiensi biaya dalam keuangan dengan menerapkan struktur yang dirancang untuk menarik kreditur internasional,” kata Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, Senin (28/12/2020).
Ia menekankan, dukungan ini diperoleh dalam waktu yang cukup singkat, yakni hanya kurang lebih 5 (lima) bulan meskipun transaksi ini merupakan transaksi PLN pertama kali untuk ‘green loan’ dan ‘MIGA Guaranteed’ dengan skema yang cukup kompleks.
Baca juga: Menjaga Keandalan Pasokan Listrik Jelang Natal dan Tahun Baru 2021, PLN Siagakan 40 Ribu Personil
Menurutnya, penetapan harga telah dinegosiasikan dengan kreditur sejak awal Juli, setelah proses tender yang menyeluruh dengan harga sekompetitif mungkin meski di masa pandemi.
“Langkah ini merupakan tindak lanjut PLN dalam mewujudkan kerangka keuangan yang berkelanjutan (Sustainable Financing Framework) yang telah dilaunching secara resmi pada 2 November 2020 lalu dan merupakan agenda nyata dari transformasi PLN (Lean, Green, Innovative & Customer Focused),” jelas Sinthya.
Baca juga: Kolaborasi PLN - KPK - ATR/BPN Sepanjang 2020 Selamatkan Aset Negara Hingga Rp 5 Triliun
Saat ini, PLN sedang dan terus bekerja sama dengan berbagai stakeholder yaitu lembaga bilateral maupun multilateral untuk mewujudkan berbagai inisiatif ‘green energy’ dan meningkatkan rasio energi baru terbarukan di seluruh Indonesia. (rizal/tri)