Karena itu saya sering berpikir mengapa warga Jepang mampu menjaga nilai dan norma sopan santun bagi generasi muda mereka. Malahan saya pikir di beberapa negara Baratpun nilai sopan santun dari yang muda terhadap yang tua tetap terpelihara. Tradisi lama tetap mereka pertahankan.
Di negara-negara tsb kita bisa saksikan tetap kuatnya pegangan politisi terhadap prinsip, ideologi dan tatakrama persahabatan antar politisi.
Misalnya, mungkin ada tapi saya belum pernah dengar, adanya capres dan cawapres yang kalah tapi lalu bersedia menjadi menteri dari capres yang menang.
Atau saya juga belum pernah dengar adanya begitu banyak dan sering tokoh politik yang lompat pagar menjadi pendukung partai lain yang berbeda ideologi.
Memang lain padang lain belalang, tapi seharusnya para pendidik kita membuat program pendidikan untuk mengatasi perubahan yang ekstrim dalam sopan santun dan prilaku generasi muda.
Juga perlu diajarkan dan ditanamkan nilai sportifitas dan keteguhan terhadap prinsip dan ideologi. Sebab kalah menang dalam kompetisi politik itu adalah hal biasa. Tapi teguh dalam prinsip adalah suatu kehormatan yang akan dibawa sampai mati. (Prof DR Amir Santoso, Gurubesar FISIP UI; Rektor Universitas Jayabaya di Jakarta).
