SURABAYA, POSKOTA.CO.ID - Forkopimda Jawa Timur, menghadiri Media Gathetering membahas antisipasi dampak Natal dan Tahun Baru 2021 serta penanganan Covid-19" dengan tema, "Covid-19 Tidak Mengenal Pangkat, Jabatan dan ada di sekitar kita" di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (26/12/2020).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, saat ini di Jatim ada tren kenaikan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Sehingga pemerintah provinsi jawa timur tengah menyiapkan tambahan tempat tidur (bad) di rumah sakit. Yang sebelumnya 6.611 tempat tidur kini disiapkan menjadi 7.001 bad
Selain itu juga telah disiapkan 66 ruang isolasi khusus, karena ada kecenderungan kenaikan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Selain itu Pemprov juga telah menambah rumah sakit, baik yang ada di Malang maupun di Surabaya.
Sementara untuk yang di Malang ada RS Boluvart, Pemrov Jatim juga melakukan konfersi di dua rumah sakit.
Di Jember rumah sakit paru akan difokuskan menangani pasien Covid-19, begitu juga rumah sakit paru milik pemprov yang ada di Surabaya nantinya juga akan menjadi rumah sakit menangani pasien covid-19.
Baca juga: Kapendam Jaya: Benar Terjadi Asusila Sesama Jenis Perawat dan Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet
"Kita konfersi dua rumah sakit paru yang ada di Jember dan Surabaya untuk menjadi rumah sakit fokus menangani Pasien Positif Covid-19," kata Gubernur Jatim, usai menggelar Media Gathering di Grahadi, Sabtu (26/12/2020) sore.
Gubernur menambahkan, dari 127 Rumah Sakit yang disiapkan kini menjadi 145 rumah sakit. Sehingga Gubernur Jatim meminta kepada masyarakat di Jawa Timur tetap menjaga prokes. Karena penyebaran belum berhenti.
"Ada penambahan RS yang disiapkan oleh Pemprov Jatim, yang semula 127 RS kini menjadi 145 RS," tambahnya.
Selain itu pada awal tahun bulan Januari 2021 nanti, Pemprov Jatim akan menerima vaksin dari Pemerintah Pusat. Yang nantinya akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) TNI dan Polri serta Guru.
Untuk memastikan kepada kita semua bahwa vaksin tersebut aman dan halal, tinggal menunggu dari BPOM.
"Iya pada awal tahun nanti kita akan mendapatkan vaksin, namun nantinya akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk yang memang membutuhkan," urainya.(ilham/tri)