JAKARTA, POSKOTA. CO. ID – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berkomitmen untuk menjadi menteri semua agama.
Tidak boleh ada perbedaan perlakuan dan diskriminasi bagi semua agama di Indonesia.
"Tidak boleh ada perbedaan, tidak boleh ada diskriminasi bagi semua agama di Indonesia,” tegas Gus Yaqut di Jakarta, usai acara pelantikannya sebagai menteri agama, di Jakarta, Rabu (23/12).
Baca juga: Habib Luthfi bin Yahya Diangkat Menjadi Penasihat Menteri Agama
Sebelumnya berlangsung serah terima jabatan dari menteri agama periode Oktober 2019-2024 dari Fachrul Razi kepada Gus Yaqut - panggilan akrab Yaqut Cholil Qoumas.
Gus Yaqut menjelaskan dirinya ingin menjadikan Kementerian Agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Caranya, dengan menumbuhkan sikap saling menghormati antar pemeluk, antar mereka yang berbeda keyakinan.
“Mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan,” tuturnya mengutip ungkapan Sayyidina Ali.
Baca juga: Ini Peraturan Menteri Agama Tentang Penyelenggaraan Umrah Ditengah Pandemi
Toleransi tingkat tinggi ini, lanjutnya, harus diteladankan dari Kementerian Agama.
“Saya tidak ingin dari Kemenag justru muncul cara-cara diskriminatif antara satu dengan lainnya,” sambungnya.
Gus Yaqut ingin menjadikan Kemenag sebagai kementerian semua agama. Menag akan berusaha mengembalikan agama pada fungsinya yang mendamaikan.
Baca juga: Menteri Agama Pastikan Dana BOS Madrasah dan Pesantren Tetap Naik
“Kita kembalikan agama pada fungsinya yang mendamaikan, sebagai jalan untuk melakukan resolusi konflik atas semua persoalan,” ujarnya.
Gus Yaqut juga menegaskan kita akan menolak gerakan yang ingin menjadikan agama sebagai sumber konflik dan perpecahan. Semua harus berangkat dari Kemenag ini,” tandasnya.
Terkait hal itu, Gus Yaqut meminta kerjasama jajarannya dalam mewujudkan cita-cita ini. Hal itu menurutnya harus dibuktikan dengan kinerja dan pengabdian kepada bangsa dan negara. (johara/tri)