JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pesulap sekaligus komedian Pak Tarno telah mendalami profesinya sudah puluhan tahun semenjak hidup di kampung halamannya Losari, Brebes, Jawa Tengah.
Profesi tersebut masih terus dijalaninya hingga kini, dan membuatnya dikenal di kalangan masyarakat Indonesia.
Namun siapa sangka, pesulap yang terkenal akan jargonnya 'tolong dibantu ya prok... prok... jadi apa' itu dulu pernah mengalami hidup susah.
Tarno mengaku pernah menumpang di rumah kontrakan temannya di kawasan Jakarta Utara. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia berjualan bahan bakar minyak dan keliling sekitar tahun 1990 an.
Baca juga: Pak Tarno Gak Nyangka Bisa Poligami dengan Pramugari Cantik Sri Rahayu, Ini Rahasianya
"Iya, jualan minyak tanah keliling rumah penduduk, nggak mangkal, jadi didorong pakai gerobak," kenang Pak Tarno, baru-baru ini.
Berawal dari sering bertemu pembeli dan suka mengumpulkan anak-anak Pak Tarno sering menghibur para bocah-bocah tersebut dengan bermain sulap.
"Anak-anak itu ikut ibunya beli minyak tanah, ngumpul-ngumpul lihat sulap saya jadi senang,"ucapnya polos.
Perlahan namun pasti, pesulap tradisional ini akhirnya sering diundang diacara ulang tahun anak-anak maupun acara-acara hiburan lainnya, hingga pada akhirnya bisa masuk ke beberapa stasiun televisi.
Baca juga: Poligami dengan Pramugari Cantik, Pak Tarno Buka-bukaan Kerap Dimanja Tak Hanya di Ranjang
"Alhamdulilah akhirnya bisa dikenal seperti ini, sama masyarakat, ini berkat doa keluarga dan kerja keras," terang Pak Tarno.
Kini, hidup Pak Tarno sudah berkecukupan bahkan menjalani poligami bersama pramugari Garuda Indonesia bernama Sri Rahayu yang usianya terpaut 30 tahun lebih muda.
Pak Tarno yang kini berusia 70 tahun itu telah dikaruniai seorang puteri dari hasil pernikahannya dengan Sri Rahayu pada 2013 lalu.
Baca juga: Jaga Kondisi, Pak Tarno Rajin Jogging dan Sit-up
"Pada awalnya saya minder nikahin dia, karena dia kan cantik, tinggi, putih dan montok. Awalnya nggak percaya, alhamdulilah sekarang sudah 7 tahun. Isteri pertama juga awalnya nggak setuju, sekarang alhamdulilah rukun. Dia di kampung sama anak-anak, saya tinggal di Bogor, ya bolak-balik Losari-Bogor," pungkas Pak Tarno. (mia)