JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Di usia senjanya, Ganda (82) masih tetap berjuang untuk mencari nafkah dengan berjualan tisu saban harinya. Harusnya, di usia lanjut sepertinya itu beban berat tidak perlu lagi dipikulnya.
"Ya mau gimana lagi, kalau nggak jualan begini nanti makan apa. Belum lagi saya harus ikut bayar kontrakan setiap bulannya," ucapnya saat ditemui di Jalan Kebon Sirih, tepatnya di depan RPTRA Kebon Sirih, Jakpus, Senin (11/01/2021).
Belakangan kakinya kerap merasakan pegal-pegal, ditambah lagi pandemi Covid-19, Ganda pun kini memilih mangkal ketimbang keliling menjajakan dagangannya tersebut.
Baca juga: Meski Harga Naik, Penjualan Tempe dan Tahu Tetap Laris di Pasaran
Menurutnya, setiap pagi dirinya berangkat dari tempat kontraknya di Depok Lama menggunakan KRL. Turun di Stasiun Gondangdia, Ganda pun berjalan ke pasar yang ada di dekat stasiun untuk mengambil dagangannya tersebut.
"Jadi saya cuma menjualkannya saja, nanti berapa tisu yang ke jual uangnya langsung disetorkan. Nanti keuntungannya itu lah yang dikasih buat saya," ungkapnya.
Saat pandemi Covid-19 seperti ini, sambungnya, tidak banyak uang yang bisa dikantongi. "Sehari paling Rp40 ribu, itu masih kotor. Paling dapat- dapatnya setelah disetorkan Rp10 ribu, cukup buat makan saja ," paparnya.
Baca juga: Keluh Kesah PKL di Kota Tua yang Ditertibkan: Aduh Mau Jualan Aja Susah, Apa Jual Diri Aja Ya
Ganda menjelaskan, dirinya sendiri sebenarnya memiliki 4 anak perempuan. Lantaran telah berkeluarga semuanya, keempat putrinya itu pun tinggal bersama suami mereka masing-masing.
"Mereka sudah pada sibuk dengan keluarga masing-masing kayaknya, jadi boro-boro inget," katanya.
Selagi diberi sehat dan tenaga, Ganda pun mengaku tidak banyak berharap dari anak-anaknya tersebut. "Ya karena memang nggak mau ngerepotin saja, kalau sekedar buat makan sehari-hari ada dari jualan," tutupnya. (deny/tri)