Salah satu komunitas gowes.(dok)

Kriminal

Tren di Saat Pandemi, Penjahat Incar Pesepeda

Senin 21 Des 2020, 07:15 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  – Bersepeda merupakan salah satu jenis olahraga yang banyak diminati masyarakat. Selama pandemi bersepeda menjadi tren khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Tetapi tidak sedikit warga bersepeda hanya sekedar mengikuti tren bahkan gaya hidup.

Di setiap pagi akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu , mudah ditemui pesepeda berseliweran di jalan menggenjot sepeda yang harganya dari  ratusan ribu sampai puluhan juta.

Fenomena  ini rupanya dilirik penjahat yang melihat adanya ‘potensi’ menggiurkan. Banyak penjahat khususnya spesialisasi begal yang merubah targetnya dari pemotor menjadi pesepeda.  

Baca juga: Gowes di Malam dan Pagi Hari Rawan Kejahatan, Begal Hingga Air Keras

Selain sepeda, pelaku juga kerap mengincar harta yang dibawa para goweser, seperti HP, tas dan lainnya.

Maraknya aksi begal terhadap pengendara sepeda belakangan marak terjadi di wilayah Polda Metro Jaya.

Dari catatan Polda Metro Jaya selama kurun waktu tahun 2020, ada dua kasus yang selalu membuat resah dan menjadi perhatian masyarakat, yaitu kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) dan kasus pencurian dengan pemberatan (Curat).

Dimana kasus Curat tahun 2019 terdapat 1.279 kasus, naik menjadi 1.456 kasus di tahun 2020.

Baca juga: Jadi Incaran Begal, Kadishub: Penggowes Jangan Bawa Barang Berharga

Dari serangkaian kejahatan jalanan ini, kasus begal sepeda yang paling menonjol dalam 4 bulan belakangan. Pasalnya, naik sepeda saat ini paling digandrungi semua lapisan masyarakat, tua dan muda.

Mayoritas sepeda digunakan masyarakat untuk beraktifitas olahraga sambil refresing. Karena itu, para penjahat memanfaatkan situasi ini dengan melakukan pencurian hingga membegal pesepeda di jalanan.
 
Salah satunya kasus percobaan perampokan dialami Kolonel Mar. Pangestu Widiatmoko ketika gowes sepeda di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Senin (26/10) lalu.

Kolonel Pangestu mengalami luka-luka terjatuh dari sepeda, saat berusaha mempertahankan tasnya dari aksi begal pengendara motor hingga dirawat di RSAL, Jakpus.

Baca juga: Perwira TNI AL yang Kena Begal Saat Gowes Sepeda Berpangkat Kolonel

Kolonel Pangestu merupakan satu dari sekian banyak korban begal.  Namun masyarakat banyak yang tidak membuat laporan di Kepolisian, dimana pernah jadi korban sehingga pihak polisi kesulitan mengungkap kasus tersebut. P

ihak kepolisian sendiri terus menghimbau masyarakat agar membuat laporan di kantor polisi terdekat.

DIJUAL

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, Polda Metro Jaya dan Polres di wilayah mencatat ada 14 kasus begal sepeda tahun 2020 yang dilaporkan masyarakat kepada pihak kepolisian.

"Dari 14 LP itu, ada 9 kasus yang berhasil kami ungkap, sisanya masih dilakukan penyelidikan," kata Yusri.

Baca juga: Perwira TNI AL yang Kena Begal di Kawasan Monas Sering Gowes Sepeda ke Tempat Kerja

Yusri mengatakan, dari hasil pengembangan 4 kasus begal.  polisi kembali mengungkap 7 orang tersangka yang merupakan komplotan begal sepeda, berperan sebagai eksekutor dan penadah.

Mereka melakukan aksi pencurian dan merampas barang-barang milik pesepeda.

”Dari satu tersangka ini, diketahui ada yang mencuri sepeda 5 hingga belasan sepeda. Jadi 7 tersangka yang kita tangkap dari pengembangan 4 kasus, rata-rata mereka mencuri sepeda lebih dari satu kali,” tukasnya.
 
Dari komplotan begal ini, petugas menyita 34 sepeda hasil curian dari sejumlah wilayah di Ibu Kota.

Baca juga: Perwira TNI AL Kena Begal Saat Gowes Sepeda di Kawasan Monas

Sepeda tersebut rencananya akan dijual ke masyarakat seharga Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta tergantung merek sepedanya.
 
DAERAH RAWAN
Kombes Yusri menambahkan, Polda Metro Jaya telah memetakan area rawan begal bagi para pesepeda.

Begal sepeda tersebut kerap beraksi pada pagi hari saat masyarakat melakukan olahraga pagi seorang diri di rute-rute sepi, mulai pukul: 06.00 WIB hingga Pukul: 09.00 WIB. 
 
Lokasi aksi begal secara umum, diantaranya berada di Jl. MH Thamrin Jakpus - Jl. Jend. Sudirman Jaksel - Jl. Medan Merdeka Barat/Timur, Gambir Jakpus dan Jl. Gajah Mada, Hayam Wuruk hingga menuju kawasan Kota Tua Jakbar.

Baca juga: Hati-hati, Komunitas Gowes Bisa Tularkan Covid-19, Cermati Bersepeda yang Aman

Kemudian di Jl. Cempaka Putih Jakpus - Jalan Hos Cokroaminoto, Menteng Jakpus - Jl. HR. Rasuna Said, Karet Jaksel - Jl. Petamburan, Jl. Kembang Kerep, Kembangan Selatan Jakbar, dan Jl. Panjang Arteri Kelapa Dua, Kel. Kelapa Dua Kec. Kebon Jeruk, Jakbar.
 
Selanjutnya, Jl. Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jl. Lodan Raya, Kel. Ancol, Kec. Pademangan, Jembatan III, Pejagalan, Penjaringan Jakut. Lalu Jl. Raya UPJ Kel. Sawah Baru Kec. Ciputat Kota, Tangsel - Putaran Jalan Depan Hotel Sentral, Jl. Pramuka Rawasari, Cempaka Putih, Jakpus dan JL Pulomas Raya, Kel Kayu Putih, Kec. Pulogadung, Jaktim. (ilham/yh/tri)
 

Tags:
trend di saat pandemipenjahat incar pesepedagowesKomunitas GowespembegalanTren di Saat Pandemi, Penjahat Incar Pesepeda

Reporter

Administrator

Editor