Terminal Kampung Rambutan Sepi Gegara Penumpang Wajib Sertakan Hasil Rapid Test Antigen

Minggu 20 Des 2020, 20:15 WIB
Petugas terminal Kampung Rambutan yang akan memeriksa syarat penumpang. (Ifand)

Petugas terminal Kampung Rambutan yang akan memeriksa syarat penumpang. (Ifand)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pemberlakuan Rapid Test Antigen untuk para penumpang yang hendak ke luar kota membuat warga enggan bepergian.

Hal itu terlihat di terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, yang sepi penumpang, pada Minggu (20/12/2020).

Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Joni mengatakan, belum ada peningkatan jumlah penumpang menjelang perayaan Natal dan tahun baru. Dimana penumpang yang berangkat dari terminal masih sama seperti hari-hari biasa.

"Sampai saat ini peningkatkan belum ada, kondisinya masih terbilang normal," katanya, Minggu (20/12/2020).

Baca juga: Puluhan Orang Masuk Jakarta Digiring Jalani Rapid Test Antigen

Joni mengatakan, jumlah penumpang yang akan berangkat masih terpantau normal, dari pemberangkatan pada Sabtu (19/12) kemarin mencapai 1.005 orang. Angka itu malah lebih rendah dibandingkan pekan lalu yang mencapai 1.097 orang.

"Perkiraan kami, peningkatan jumlah penumpang baru akan terjadi pada Rabu (23/12/2020) mendatang," ujarnya.

Meski begitu, sambung Joni, pihaknya menghimbau kepada calon penumpang yang akan berpergian ke luar kota wajib membawa surat hasil rapid test antigen.

Hal itu diberlakukan Pemprov DKI sebagai syarat utama melakukan perjalanan sejak 18 Desember kemarin.

"Jadi persyaratan harus bawa, karena itu juga syarat untuk masuk kembali ke wilayah DKI Jakarta," ungkapnya.

Baca juga: Terminal Tanjung Priok Perketat Healthy Check Awak Bus Mulai Pekan Ini

Joni menambahkan, saat ini di Terminal Kampung Rambutan belum menyediakan fasilitas untuk rapid test antigen. Sehingga calon penumpang diimbau untuk melakukan rapid test antigen secara mandiri.

"Rapid test antigen masih mandiri dilakukan oleh penumpang masing-masing. Apabila nanti ada disediakan di lokasi kita akan memberitahukan," jelasnya.

Sementara itu, Asep, 39, calon penumpang mengaku sudah menyiapkan hasil rapid test antigen agar bisa pulang ke kampung halamannya di Tasikmalaya. Meski harus merogoh kocek lebih dalam ia pun mengaku harus menyiapkan syarat tersebut.

"Karena anak di rumah sakit makanya saya paksain begini, kalau nggak sakit saya nggak pulang," ujarnya.

Baca juga: Libur Nataru, ASTRA Infra Prediksi Tak Ada Penumpukan Kendaraan di Ruas Tol Tangerang Merak

Menurutnya, ketentuan tersebut memang cukup membebaninya yang hanya bekerja sebagai sopir di salah satu perusahaan. Karena saat ini untuk sekali jalan ia harus menyiapkan uang Rp300 ribu.

"Kalau nggak mendesak saya nggak begini, karena pulang bukannya kasih uang ke istri ini malah sudah habis di jalan," pungkasnya. (Ifand/tha)

Berita Terkait

News Update