JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Papua sedang digenjot agar lebih maju lagi, sehingga tidak ada ketimpangan pembangunan dengan wilayah lainnya.
Pemerintah menerbitkan Inpres Nomor 9 agar pemercepatan pembangunan di Bumi Cendrawasih punya payung hukum. Sehingga program ini bisa berjalan dengan sukses ke depannya.
Pemercepatan sangat dibutuhkan, karena di era orde baru, Bumi Cendrawasih agak diabaikan. Sehingga Presiden Jokowi berinisiatif agar masyarakat di sana diberi stimulus, agar memajukan daerahnya dan jadi wilayah yang makmur.
Yane Ansanay, Doktor Ahli Fisika dan Akademisi dari Universitas Cendrawasih baru-baru ini di Jayapura menyatakan bahwa masyarakat Papua memberi apresiasi yang tinggi terhadap Inpres Nomor 9 tahun 2020.
Baca juga: DPR Dukung Langkah Diplomasi Kemenlu Usut Tuntas Disinformasi Papua Barat
Dalam artian, Inpres ini menunjukkan perhatian penuh dari pemerintah pusat.
Setelah ada program otonomi khusus, sekarang ada lagi program pemercepatan pembangunan di Papua, sehingga hasilnya makin mantab.
Namun Yani memberi masukan bahwa sebaiknya program ini juga mengarah ke dunia pendidikan. Ia ingin ada program studi perikanan dan pertanian, karena sangat relevan dengan kondisi di Papua.
Di mana masih banyak hutan, ladang, dan laut yang sangat potensial untuk diolah para putra Papua agar lebih menghasilkan.
Baca juga: Refleksi Akhir Tahun Tokoh Yanto Eluay: Jangan Cari Sensasi Dengan Mengorbankan Rakyat Papua
Percepatan di Papua memang dibutuhkan, agar tidak ada ketimpangan antara Indonesia bagian barat dengan timur. Apalagi di Papua dan Papua Barat masih sangat potensial.
Yane Ansanay, Doktor Ahli Fisika dan Akademisi dari Universitas Cendrawasih.(ist)
Keindahan alamnya bisa dijadikan objek wisata dan hasil pertaniannya masih bisa diolah, agar masyarakatnya makin makmur.
Inpres Nomor 9 ini makin memantapkan program percepatan pembangunan di Papua. Presiden RI Jokowi telah membentuk tim khusus, dengan Wapres KH Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengarah.
Sedangkan anggotanya ada 6 Menteri dan Kepala Staf Kepresidenan. Ada pula tim pelaksana yang terdiri dari pejabat di Kementrian dan Gubernur Papua serta Papua Barat.
Baca juga: DPR Mendesak Presiden Jokowi Tegas Terhadap Benny Wenda Soal Papua Barat
Untuk payung hukum program ini, diresmikan Keppres 20/2020. Isinya adalah tim melaksanakan kebijakan percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat, yang maju, damai, sejahtera, dan bermartabat. Jika sudah ada Inpres dan Keppres maka percepatan pembangunan di Papua akan lebih ditingkatkan lagi.
Pembangunan yang ditekankan tidak hanya dari infrastruktur seperti Jalan Trans Papua. Namun juga program-program lain. Tujuannya agar rakyat Papua merasakan dampak positifnya.
Masyarakat Papua mendukung program ini karena mereka berharap kehidupan mereka akan lebih baik lagi. Jika ada pembangunan di bidang SDM, maka para putra Papua tak hanya mendapatkan beasiswa Otsus.
Namun mereka juga mendapatkan kesempatan untuk belajar di jalur non formal. Misalnya diberi pelatihan gratis otomotif, menjahit, desain grafis, dan lain-lain.
Baca juga: Benny Klaim Jadi Presiden Papua Barat, Jubir Kemlu: Ngaku-ngaku Aja
Selain itu, jika ada pembangunan SDM di Papua melalui pendidikan, maka mereka akan mendapat pekerjaan yang lebih baik lagi.
Jika punya gelar sarjana pendidikan, maka bisa melamar kerja di sekolah, dan berpotensi diangkat jadi ASN. Sehingga mereka mendapat gaji yang layak, sekaligus mencerdaskan para putra Papua, dan terjadi regenerasi.
Program percepatan pembangunan di Papua sangat bagus, karena bisa memajukan Bumi Cendrawasih. Masyarakat mendukungnya, karena kehidupan mereka akan makin modern dan maju. Dunia pendidikan akan lebih baik, karena ada beasiswa bagi para putra Papua yang berprestasi. (tri)