Nah Ini Dia

Janda Enggan Dimonopoli Tewas di Tangan Kekasih

Jumat 11 Des 2020, 07:30 WIB

WAHYUNI (40), janda lumayan cantik, tak mau dimonopoli oleh kekasihnya. Memangnya cengkeh di jaman Orde Baru apa? Maka dia nekat pacaran. Darmadi (37) pun marah, Wahyuni dibunuh dan dibuang dekat pucak Merapi. Kisah pembunuhan itu terjadi tahun 2013, tapi Darmadi baru tertangkap bulan November lalu.

Namanya orang sedang dilamun asmara, kekasih itu akan dimonopoli, tak boleh bergaul bebas dengan lelaki lain, takut direbut. Begitulah cinta. Jaman Orde Baru cengkeh bisa dimonopoli anak penguasa. Sekarang, janda cantik pun hendak dimonopoli, agar selalu menjadi miliknya seorang. Jika ada pihak lain hendak merebut, bisa nyawa taruhannya dan itu sering terjadi.

Kejadian ini bermula di tahun 2012, janda muda Wahyuni baru pulang dari luar negri setelah beberapa tahun menjadi TKI. Akibat pergaulan bebas di negeri orang, janda dari Dlingo Bantul (DIY) ini dalam kondisi hamil tanpa suami saat pulang ke Indonesia. Siapa yang nyetrom tidak jelas.

Baca juga: Curhat Kok Sama Mantan Diajak ke Hotel Kelonan

Beruntung muncul cowok yang bisa memahami kondisi Wahyuni. Meski dalam kondisi hamil, dia siap menerima apa adanya sehingga dipacari juga. Dianggap “generasi penerus” nggak papa, karena Darmadi punya niat, setelah bayi lahir mantan TKI ini hendak dijadikan istri. Soal usia lebih tua darinya, bagi Darmadi tidak masalah. Bukankah berondong itu rasanya gurih dan klenis?

Celakanya, ketika janin dalam perut Wahyuni sudah lahir jadi bocah, eh…..sijanda itu malah pacaran dengan lelaki lain. Darmadi pun mempertanyakan, apa maksudnya  mengkhianati cintanya? Jasa dan pengorbanan lelaki ini tak dihargai sama sekali bahkan dia beralasan. “Saya kan bukan istrimu, jadi bebas saja saya pacaran dengan lelaki yang saya sukai,” kata Wahyuni di luar logika dan nalar.

Karena cinta, lagi-lagi lelaki asal Kediri itu mencoba memaafkan. Bahkan kemudian Wahyuni diajak jalan-jalan pakai motor ke puncak Merapi, tepatnya ke Kinahrejo petilasan Mbah Marijan yang rosa-rosa itu. Katanya ingin menikmati matahari pagi dari puncak gunung.

Baca juga: Baru Terangsang Pada Istri Seusai Cabuli ABG Tetangga

Di puncak Merapi ini kembali Darmadi mempertanyakan sikap Wahyuni, karena dia serius hendak menikahi. Tapi ternyata mantan TKI itu bak kacang lupa kulitnya. Dia tetap tak mau dimonopoli kayak cengkih. “Kalau memang jodoh, biar ditinggal pacaran dengan lelaki lain tetap saja jadi milikmu,” kata Wahyuni ketus.

Dibiarkan pacaran dengan lelaki lain? Ya ludeslah bro! Maka kali ini Darmadi benar-benar marah. Kok bisa-bisanya menyia-nyiakan perjuangan orang lain. Maka Wahyunipun dibenturkan ke batu besar tempatnya bersender. Begitu kelar membenturkannya, langsung pingsan. Tapi Darmadi tak peduli, kekasihnya itu terus dibentur-benturkan sampai mati. Kemudian mayatnya diseret ke lobang nganggur dengan diseret dari bagian rambutnya.

Polisi tak  lama kemudian menemukan jenasah Wahyuni, tapi siapa pelakunya belum terdeteksi. Tujuh tahun kemudian, tepatnya November lalu terlacaklah siapa pembunuhnya, ternyata Darmadi warga Kediri (Jatim). Polisi berhasil membekuknya dan diseret ke Polres Sleman. Dalam pemeriksaan Darmadi mengakui, dia emosi karena dikhianati cintanya, tak dihargai perjuangannya. Dan beberapa hari lalu diadakan rekontruksi pembunuhan sadis itu.

Darmadi memang “generasi penerus” yang ora urus! (merapi/gunarso ts)

Tags:
Nah Ini DiajandaJanda Enggan DimonopolimonopolitewasTewas di Tangan KekasihkekasihtanganJanda Enggan Dimonopoli Tewasposkotaposkota.co.idorde-barumerapiPuncak Merapi

Reporter

Administrator

Editor