Amien Rais: Rezim Ini Zolim, Mas Jokowi Tolong Kendalikan

Selasa 08 Des 2020, 14:36 WIB
Amien Rais.(Amien Rais Official/Youtube)

Amien Rais.(Amien Rais Official/Youtube)

Baca juga: Penembakan Pengawal HRS, Polisi Miliki Barang Bukti Voice Note Aksi Penyerangan

“Itu menunjukkan betapa besarnya,  betapa mahalnya, betapa tidak ternilainya nyawa cucu adam itu,” kata Amien.

Karena itu, lanjutnya,  bagi saudara Polri. TNI, tolong renungkan.  “Saudara-saudaraku yang berseragam gagah, tank yang kau naiki, panser yang kau bawa ke mana-mana, pesawat terbang helikopter, peluru, bedil,  pistol dan dan lainnya semuanya datang  dari rakyat, dari rakyatmu.

Mereka bayar pajak, mereka menyelenggarakan segala macam kehidupan yang mereka lakukan di Indonesia ini, karena itu  mereka bisa membiayai tTNI, Polri, Birokrasi dan lain sebagainya,” tutur Amien.

Baca juga: Penembakan Pengikut HRS Oleh Polri Timbulkan Kontroversi Baru

Amien mengatakan menangis dalam hati, bagaimana mungkin  ada 6 nyawa jam 1 malam, laskar yang katanya bawa celurit senjata api dan segala macam dan sekarang nyawanya lenyap. Belum lagi 7 nyawa di aceh, papua dan lain-lain.

Menurutnya, itu pertanda bahwa rezim ini sudah sangat zalim. Tetapi ini masih ada waktu untuk bertobat.

Kalo soal berani mati, lanjutnya, umat Islam itu banyak yang bercita-cita setinggi-tingginya mati di jalan Allah  untuk membela kebenaran

Baca juga: Polisi Dalami Dua Senpi Milik 6 Laskar Pengawal HRS Yang Ditembak Mati

Amien khawatir, kalau sudah lepas kendali akan ada kejadian seperti di Sudan, Suriah, Iraq, Yaman dan negeri muslim lain yang karena kezaliman rezimnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan bersama.

“Saya ingin menambahkan bahwa orang beriman karena ajarannya tidak pernah takut pada siapapun kecuali pada Allah semata,” kata Amien yang menyampaikan isi dari Surat at Taubah ayat 18.

Surat itu berbunyi: orang-orang yang suka memakmurkan masjid allah, percaya allah, hari akhir, shalat dan zakat , mereka tidak takut pada siapapun kecuali allah.

Berita Terkait

News Update