JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Anugerah Kihajar 2020.
Kihajar 2020 hadir dengan tiga varian baru, dengan tujuan memperluas akses dan kesempatan peserta untuk berpartisipasi, mulai dari Kihajar untuk para siswa, Kihajar TIK Talks dan Kihajar Explorer. Acara ini digelar oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin).
Dari tahapan yang dilakukan 301 GEN KIHAJAR dinyatakan lolos babak Final yang kemudian diseleksi kembali menjadi 10 terbaik dan 5 video terbaik dari masing-masing jenjang pendidikan.
Sementara ajang Membuat bahan TIK (MembaTIK) yang merupakan lomba membuat media pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bagi guru, siswa, mahasiswa, dan khalayak umum.
Baca juga: Kemendikbud Kembali Salurkan Kuota Internet Hingga Desember
Ajang ini diikuti sebanyak 392 peserta yang terdiri dari beberapa kategoi perlombaan seperti video pembelajaran, multimedia interaktif, game edukasi, augmented reality (AR), dan motion grafik.
Kemudian, ajang Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) yang melibatkan guru-guru dari mulai tingkatan jenjang TK/PAUD hingga SMA/SMK sederajat diikuti sebanyak 70.312 peserta.
"Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencapai 28.624 peserta," ujar Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, Muhammad Hasan Chabibie, kemarin malam.
Ia menjelaskan, program Anugerah Kihajar merupakan kegiatan yang merupakan inisiatif dari Pusdatin Kemendikbud sejak 2006.
Baca juga: Mendikbud Nadiem Luncurkan Pedoman Protokol Kesehatan dalam 77 Bahasa Daerah
Kegiatan itu diadakan dari tahun ke tahun telah mampu meningkatkan kompetensi TIK di kalangan siswa, guru, dan masyarakat pendidikan lainnya dari tahun ke tahun.
"Anugerah Kihajar yang terdiri dari kegiatan Kita Harus Belajar (Kihajar), Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) dan Membuat bahan TIK (MembaTIK) menjadi wadah bagi siswa, guru, dan masyarakat pendidikan dalam meningkatkan kompetensi TIK," bebernya.
Melalui kegiatan tersebut, lanjutnya, Kemendikbud berusaha untuk menjaga nyala api belajar para peserta didik ditengah pandemi COVID-19. Meski di tengah pandemi, Kemendikbud memberikan ruang bagi guru maupun siswa untuk berekspresi dan berkolaborasi.
"Meski di tengah selama pandemi COVID-19, kegiatan Kihajar tetap diminati oleh para siswa, guru dan masyarakat pendidikan. Kegiatan Kihajar diikuti sebanyak 65. 555 siswa dari dalam maupun luar negeri dengan berbagai jenjang," katanya. (riza/thal)