JAKARTA - Sampai kini masih banyak masyarakat yang tidak percaya, bahwa Covid-19 itu ada, sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengabaikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengakui bahwa itu terjadi karena komunikasi yang sudah kita lakukan belum efektif untuk meyakinkan sebagian orang bahwa Covid-19 itu ada.
"Sebab itu, cara berkomunikasi kita harus disesuaikan, dan ini akan berjalan dengan waktu juga. Masih banyak yang belum percaya, padahal yang tidak percaya itu, tidak berarti serta merta harus jauh dari Jakarta, karena mereka yang tinggal kota besar seperti di Jakarta banyak yang tidak percaya, " terang Wiku.
Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Corona di Aceh Hanya 15,38 Persen, Ini Kata Jubir Wiku Adisasmito
Itu disampaikan Wiku saat menjadi pembicara pada Talkshow yang diselenggarakan di Graha BNPB, Jakarta, Jumat sore (04/12/2020).
Talkshow bertema "Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan!” juga menghadirkan pembicara, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Dr drh. Eko Sugeng Pribadi, M.S, Lektor Kepala di Divisi Mikrobiologi Medik FKH IPB University/Survivor Covid-19 dan Host :
dr. Lula Kamal, M.Sc.
Selain itu, lanjut Wiku, Indonesia adalah negara besar keempat dengan jumlah penduduknya terbesar, dengan budaya beragam, bahasa kita satu Bahasa Indonesia, kita juga memiliki banyak bahasa daerah.
Baca juga: Satgas: Ini Penyebab Penambahan Kasus Positif Covid-19 di atas 8.000
Wiku mengakui kita belum bisa menyentuh semua masyarakat dengan budaya yang berbeda dan cara berpikir yang berbeda. "Ini memang kita ditantang sekarang untuk bergerak bersama untuk meyakinkan bahwa Covid-19," Wiku menjelaskan. (johara/tri)