Tinjau Korban Letusan Gunung Ili Lewotolok, Doni Monardo Ingatkan soal Protokol Kesehatan

Rabu 02 Des 2020, 12:34 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo meninjau korban letusan Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT. (ist/bnpb)

Kepala BNPB Doni Monardo meninjau korban letusan Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT. (ist/bnpb)

JAKARTA - Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo menyambangi Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (2/12/2020). Kehadirannya untuk mencermati perkembangan erupsi Gunung Ili Lewotolok.

Sebagaimana diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan kenaikan status Gunung Ili Lewotolok menjadi Level III atau ‘Siaga’ setelah terjadi erupsi dan adanya peningkatan aktivitas gunungapi pada Minggu (29/11/2020). Doni pun tak putus memberi perhatian secara khusus.

“Pak Doni sejak Senin berkegiatan di Istana Merdeka dan sejumlah aktivitas terkait kebencanaan lain, termasuk penanganan Covid-19. Tadi tengah malam kami mendarat di Kupang dan hari ini, beliau tiba di Larantuka lanjut ke Lembata dengan helikopter. Ini komitmen hadirnya pemerintah pusat bersama pemerintah daerah di tengah masyarakat yang tertimpa musibah,” ujar Staf Khusus Kepala BNPB, Egy Massadiah yang turut serta bersama rombongan.

Baca juga: Tengah Malam, Gunung Api Ili Lewotolok Kembali Erupsi 4.628 Jiwa Dievakuasi

Doni didampingi Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, dan Anggota DPR RI, M Ali Taher pada kesempatan itu menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo untuk masyarakat Lembata, NTT, khususnya para korban letusan Gunung Ili Lewotolok.

"Pesan Presiden, tetap tabah dan sabar menghadapi musibah. Tidak melupakan protokol kesehatan, dan ikuti arahan petugas kebencanaan demi keselamatan bersama," katanya.

Berdasar laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, Senin (30/11/2020) pukul 22.00 WIB, ada sebanyak 4.628 jiwa yang telah dievakuasi di 7 titik pengungsian. “Serta merta beliau berangkat ke lokasi musibah,” ujar Egy Massadiah.

Baca juga: MUI Minta Umat Islam Baca Qunut Nazilah Agar Erupsi Tiga Gunung Berhenti

Egy menambahkan bahwa seusai dari NTT, sore ini juga Doni akan menuju Lumajang Jawa Timur meninjau area terdampak lava Gunung Semeru.

Seperti halnya ketika mengunjungi lokasi pengungsian di sejumlah titik di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, akibat erupsi Gunung Merapi, maka di Lembata pun Doni Monardo menekankan pentingnya prosedur penyelamatan rakyat.

“Prinsipnya, keselamatan rakyat nomor satu. Selamat dari bencana gunung berapi, dan selamat dari paparan Covid-19,” kata Doni kepada wartawan di Lembata NTT. 

Baca juga: Gunung Semeru Masih Semburkan Awan Panas, Warga Diminta Waspada

Di daerah-daerah yang tertimpa musibah bencana alam, sejatinya memiliki ancaman ganda, yakni bencana alam dan non alam (pandemi). Karenanya, dalam setiap usaha tanggap darurat atau tanggap bencana, protokol kesehatan harus masuk dalam protap kegiatan. 

Concern pak Doni, selain tersedianya fasilitas pengungsian yang memadai, juga dibarengi ketersediaan sarana mencuci tangan pakai sabun, ketersediaan masker, dan tempat pengungsian yang berjarak antara satu dan lainnya,” ujar Egy Massadiah.

Berdasar pantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, erupsi masih terus terjadi, dan dimungkinkan akan terjadi erupsi susulan.

Baca juga: Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Tinggi Kolom Capai 4.000 Meter

Pada Senin (30/11/2020), erupsi kolom abu setinggi 700 meter dari puncak (2.123 mdpl). Erupsi tersebut terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dengan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik.

“Kita berharap intensitas erupsi susulan berangsur-angsur menurun, tanpa mengurangi kewaspadaan,” tandasnya. (ril/ys)

Berita Terkait

News Update