JAKARTA - Lahan untuk pemakaman korban Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, mulai kembali menipis, alias hampir habis. Meski perluasan blok baru dilakukan Agustus lalu, namun lahan yang ada sudah penuh dan tak dapat menampung lagi.
Penanggung Jawab Pelaksana TPU Pondok Ranggon, Muhaimin mengatakan, kuranglah lahan untuk pemakaman korban Covid-19 sudah mulai terlihat awal November lalu.
Sejak 8 November kemarin lalu lahan jenazah muslim sudah tak tertampung lagi. "Saat ini yang tersisa untuk unit non muslim masih ada 70 sampai 100-an petak lagi," katanya, Selasa (1/12).
Baca juga: Urus Korban Covid-19 Penggali Kubur TPU Pondok Ranggon Tetap Bersyukur
Akibat penuhnya liang lahan, kata Muhaimin, jenazah muslim pasien Covid-19 yang dimakamkan di TPU Pondok Ranggon kini menggunakan sistem tumpang makam.
Jenazah dimakamkan dengan cara tumpuk dengan keluarga mereka yang sebelumnya di makamkan. "Jadi saat ini sudah tak ada lagi makam khusus untuk korban Covid-19," ujarnya.
Meski harus ditumpuk, kata Muhaimin, ada sejumlah persyaratan untuk memakam jenazah pasien Covid-19. Dimana syarat yang paling utama adalah persetujuan dari pihak keluarga korban.
Baca juga: Mobil Jenazah Pasien Covid-19 Antre Masuk TPU Pondok Ranggon
"Letak makam tidak berdekatan dengan pemukiman. Tentunya juga memiliki izin penggunaan tanah makam sebelumnya, memiliki izin penggunaan tanah makam (IPTM)," tuturnya.
Meski begitu, sambung Muhaimin, pemakaman jenazah pasien Covid-19 tetap dilakukan sesuai protokol yang berlaku. Jenazah harus menggunakan peti,sebagaimana ketentuan yang ditetapkan Perhimpunan dokter forensik Indonesia (PDFI) dan pemerintah sejak awal pandemi.
Baca juga: Jenazah Camat Kelapa Gading Dimakamkan di TPU Pondok Ranggon
"Saat ini kalaupun ada makam paling satu dua unit, tapi medannya belum memungkinkan karena tebing, rawan longsor," tukasnya. (Ifand/win)