ADVERTISEMENT

MPR Minta di Masa Pendemi Pemerintah Fokus Pada Wisatawasan Nusantara

Senin, 30 November 2020 20:43 WIB

Share
MPR Minta di Masa Pendemi Pemerintah Fokus Pada Wisatawasan Nusantara

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Kalangan MPR mendesak pemerintah selama pandemi maupun pasca pandemi covid-19 ini fokus kepada wisatawasan nusantara (wisnus), tapi dengan tetap mempromosikan kepada wisatasan mancanegara (wisman). 

Anggota MPR RI yang juga Wakil Ketua DPR RI Hetifah Syaifudian mengatakan, hal seperti di atas juga dilakukan oleh China, dimana  pertumbuhan ekonominya mulai positif dengan mengoptimlkan wisatawan di dalam negerinya, yang jumlah penduduknya sama besar dengan Indonesia.

"Saat ini sebaiknya pemerintah fokus kepada wisatawasan nusantara demi keselamatan jiwa sekaligus keselamatan ekonomi nasional. Karena itu, semua harus mensupport pemerintah daerah dalam wisata ini dengan menerapkan secara ketat protokol kesehatan melalui 4 K (kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan)," kata Hetifah Syaifudian, di MPR, Senin (30/11).

Baca juga: Kemenparekraf Harapkan Komitmen Berbagai Pihak dalam Program Dana Hibah Pariwisata

Ia berbicara itu dalam diskusi Empat Pilar MPR RI ‘Kebangkitan Pariwisata dari Pandemi sebagai Pondasi Ekonomi Nasional’ di MPR. Ikut sebagai pembicara  anggota MPR dari Demokrat Dede Yusuf, Sekretaris Deputi Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hariyanto, dan Penulis buku Naked Traveler Series, Trinity di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Dengan menerapkan 4 K tersebut lanjut Waketum Golkar itu, maka wisatasan tidak merusak saat menikmati keindahan alam, melainkan sebaliknya melestarikannya.

Sehingga semua bisa berwisata dengan aman, nyaman, dan harganya terjangkau. Dimana selama pandemi covid-19 ini ada dana hibah dan bantuan langsung tunai (BLT) untuk pariwisata, meski tak cukup untuk menstimulus pariswisata secara nasional.

Baca juga: Pulihkan Sektor Pariwisata, Pemerintah Gelontorkan Dana Hibah Rp3,3 T

Ia mengusulkan revisi UU No.10 tahun 2009 tentang pariwisata untuk pengawasan, kebijakan dan anggaran tersebut bisa mendorong tumbuhnya wisata sekaligus perekonomian nasional pasca pandemi. "Saat ini yang terpenting membangun kepercayaan kepada masyarakat," ungkapnya.

Sementara,  Hariyanto mengatakan,  pemasukan dari pariwisata tersebut bahkan pernah melampaui pendapatan dari minyak sawit (CPO). Saat ini secara global semua terdampak covid-19. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT