ADVERTISEMENT

Masih Pandemi, Ini Destinasi Wisata yang Diperkirakan Tren di 2021

Rabu, 25 November 2020 11:00 WIB

Share
Masih Pandemi, Ini Destinasi Wisata yang Diperkirakan Tren di 2021

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meramal tren wisata domestik dan wisata alam akan populer pada 2021. 

Hal tersebut dikatakan Direktur Kajian Strategis Kemenparp Wawan Rusiawan, dalam webinar bertajuk 'Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021', Selasa (24/11/2020).

Wawan menjelaskan pada 2021 masyarakat masih akan cenderung memilih destinasi wisata domestik dibandingkan wisata luar negeri. Tak hanya itu, masyarakat pun akan cenderung memilih wisata alam untuk tujuan destinasi wisatanya.

"Tren wisata di masa Covid-19 yang dapat dikatakan masih berlangsung pada 2021, yang pertama adalah masyarakat masih memilih tujuan wisata domestik. Kemudian juga kita lihat wisata alam menjadi populer," ujar Wawan Rusiawan. 

Baca juga: Kemenparekraf Pamerkan 8 Karya Terbaik Pelaku Ekraf di Yogyakarta

Lebih lanjut, Wawan menjelaskan Kemenparekraf akan memberikan fokus dominan untuk membenahi destinasi wisata domestik khususnya wisata alam. Ini yang akan menjadi primadona di tahun 2021 hingga pascapandemi Covid-19.

“Kemenparekraf tentu harus memberikan fokus yang lebih dominan yang bisa membenahi destinasi-destinasi wisata alam, yang akan menjadi primadona pascapandemi Covid-19. Kita ke depan harus mencari cara-cara baru bagaimana pariwisata di Indonesia bisa lebih menarik dan berkembang,” jelas Wawan. 

Pada masa pandemi prioritas wisatawan pun bergeser pada prioritas protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability) menjadi faktor penting dalam proses pengambilan keputusan memilih destinasi yang bakal dikunjungi wisatawan. 

"Protokol kesehatan berbasis CHSE ini menjadi sebuah hal yang penting bagi pemerintah maupun masyarakat. Dan wisatawan akan selektif bagaimana memilih destinasi yang aman untuk mereka kunjungi," ujar Wawan. 

Baca juga: Kemenparekraf Dorong Strategi Industri Kuliner ASEAN

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT