YOGYAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan satu unit helikopter jenis Dauphin untuk aktivitas pemantauan dan segala jenis kegiatan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan jika terjadi erupsi Gunung Merapi.
Hal itu disampaikan Kepala BNPB, Doni Monardo saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Kamis (19/11/2020).
Doni mengatakan helikopter tersebut untuk memonitor dan mendapatkan informasi terkait peningkatan status Gunung Merapi yang telah ditetapkan menjadi Level III atau Siaga.
Baca juga: Antisipasi Letusan Merapi, Kepala BNPB Berikan Pengarahan Pada TFG
Menurut Doni, helikopter itu dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah yang mencakup wilayah administrasi Gunung Merapi.
“Kami dari BNPB akan menempatkan helikopter di sini, yang bisa mungkin nanti dimanfaatkan oleh Gubernur DI Yogyakarta dan Gubernur Jawa Tengah untuk memantau perkembangan Gunung Merapi,” jelas Doni.
Lebih lanjut menurut Doni, helikopter tersebut kemudian akan dititipkan kepada jajaran TNI dan disiagakan di Lanud Adi Sucipto Yogyakarta. "Nanti akan diatur oleh TNI,” jelasnya.
Baca juga: Sekolah Relawan Depok Turunkan Tim Aksi Kemanusiaan, Bantu Korban Merapi
Dalam hal ini, Doni berharap, nantinya penggunaan helikopter untuk pemantauan dan peninjauan kondisi Gunung Merapi juga dilakukan oleh tim dari Badan Geologi maupun BPPTKG. Sehingga, informasi yang akurat dari para tim ahli kemudian dapat digunakan untuk memberikan penanganan dan kegiatan lain dalam memitigasi potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi.
“Mungkin pada saat Gubernur melakukan peninjauan, mungkin juga bisa diikuti oleh tim Badan Geologi,” ujar Doni.
Adapun penempatan helikopter BNPB tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa Pemerintah Pusat hadir dalam rangka memitigasi dan penanganan bencana alam serta memberikan pelayanan untuk masyarakat. Hal itu sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo yang menekankan bahwa keselamatan rakyat harus menjadi hukum yang tertinggi.
Baca juga: Doni Monardo Ingatkan Kepala Daerah Cegah Kerumunan: Protokol Kesehatan Harga Mati!
Sebagaimana perkembangan informasi, status aktivitas Gunung Merapi naik menjadi Level III atau Siaga sejak Kamis (5/11/2020). Menurut informasi dari BPPTKG, aktivitas Gunung Merapi pada 2020 diprediksi memiliki kesamaan dengan erupsi 2006 silam.
Aktivitas Gunung Merapi tahun 2020 berpotensi memicu terjadinya guguran lahar panas, akan tetapi diperkirakan tidak akan lebih buruk dari erupsi 2010. Hanya saja, BPPTKG menganggap bahwa hal tersebut tetap perlu diantisipasi oleh berbagai pihak terkait untuk situasi dan kondisi tertentu yang dapat terjadi ke depannya.
Selain itu, BPPTKG juga menjelaskan bahwa Gunung Merapi saat ini memiliki potensi erupsi dengan jenis letusan efusif, yakni lava dari letusannya mengalir terus dari gunung ke tanah, dan berpotensi meletus secara eksplosif, di mana magma yang terfragmentasi dengan keras kemudian dikeluarkan dengan cepat dari kawah gunung. (johara/ys)