Kaburnya Warga Kelurahan Tengah Saat akan Swab Test Kembali Terjadi
Jumat, 20 November 2020 18:36 WIB
Share
Swab test. Ilustrasi

JAKARTA - Kaburnya warga yang enggan dilakukan swab test, di Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, bukanlah yang pertama kali terjadi. Hal itu juga terlihat pada Juni 2020 lalu, saat petugas datang ke pemukiman, warga kembali menutup pintu dengan rapat.

Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Inda Mutiara mengatakan, kejadian enggannya warga ikut pemeriksaan juga pernah dialami petugasnya.

Warga RW 01 lebih memilih berdiam diri di rumah ketimbang melakukan pemeriksaan. "Tapi kan kita terus berusaha agar warga tetap mau diperiksa, ini untuk memutus penyebaran Covid-19," katanya, Jumat (20/11).

Baca juga: Warga Kelurahan Tengah Kabur Saat Petugas akan Gelar Swab Test

Karena hal itu, kata Inda, pihak Puskesmas bakal kembali melakukan sosialisasi kasus pencegahan penularan Covid-19. Pihaknya akan terus menyampaikan pesan ke warga akan akan virus tersebut.

"Kita akan turun sosialisasi lagi ke warga. Karena sudah lakukam jemput bola tapi seperti ini. Artinya kan belum semua warga sadar bahaya penularan Covid-19," ujarnya.

Sebelumnya, kasus penolakan swab test di wilayah Kelurahan Tengah pada Juni 2020 lalu sempat terjadi di wilayah RW 01, RW 02, dan RW 04. Dimana saat didatangi petugas, sejumlah warga justru menutup pintu rumahnya, sikap ini menyulitkan upaya memutus penularan Covid-19.

Baca juga: Ada Pegawai Positif Covid-19, PN Jaksel Lockdown 7 Hari dan Gelar Swab Test

Karena penolakan itu, petugas puskesmas pun melibatkan anggota dari Satpol PP, TNI-Polri, hingga Lurah dalam proses swab test jemput bola tersebut. Dan ketika petugas datang, baru beberapa warga mau menjalani pemeriksaan untuk memutus penyebaran Covid-19. 

Warga pun diminya sadar ikut dalam upaya pencegahan virus Corona. Pasalnya, dalam Perda DKI Jakarta no 2 tahun 2020 tentang Penanggulangan Corona Disease 2019 telah tertulis jelas.

Halaman
1 2