BEKASI – Warga Perumahan Bekasi Timur Regency5, Cluster Jasmine, Bantargebang,Kota Bekasi , sudah beberapa hari ini diresahkan dengan kemunculan sejumlah ular.
Bahkan ada satu keluarga yang terpaksa mengungsi setiap malam lantaran khawatir ular ular itu mendatangi kediamannya.
‘Teror’ ular itu berakhir setelah pengurus RT memanggil petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi dan pawang ular untuk mengevakuasi ular-ular yang didominasi jenis kobra tersebut, Minggu (15/11/2020) malam.
Baca juga: Ngeri, Ular Kobra Keliaran di Teras Rumah Warga di Pekayon
Hasilnya, sebanyak 14 dari 21 anakan ular kobra yang menetas berhasil dievakuasi.
Eko Yulianto,Ketua RT 06 menjelaskan, teror ular kepada warganya terjadi sekitar satu minggu lalu.
“Awalnya ada warga melapor ditemukan ular berukuran kecil masuk ke dapurnya,” ujarnya , Senin (16/11/2020).
Baca juga: Ular Sanca Kembang 3 Meter Lilit Kucing Warga Pasar Minggu
Selanjutnya bersama warga lain, dilakukan pengusiran dan pelacakan terhadap ular tersebut.
“Ternyata ular itu kabur ke sebuah rumah kosong yang diduga menjadi sarangnya,” tutur Eko.
Sejak , kejadian itu warga pun diresahkan dengan kemunculan sejumlah ular.
Baca juga: Setelah Temuan Sisik Ular, Puluhan Telur Kobra Gegerkan Bekasi
“Ada yang ditemukan di kamar, di dapur dan ruangan rumah lainnya. Bahkan saking seringnya ada satu keluarga yang tinggal di sebelah rumah kosong itu kalau malam terpaksa ngungsi ke rumah kerabat keluarganya karena takut tiba tiba muncul ular ular,” ujarnya.
Menjawan keresahan warga ,Eko bersama pengurus RTdan RW lainnya memutuskan untuk memanggil petugas damkar untuk melakukan pencarian dan evakuasi ular ular itu.
“Termasuk kami memanggil pawang ular,” tuturnya.
Pencarian dilakukan dengan menyisir sekitar rumah kosong yang diduga menjadi sarang kobra.
Baca juga: Ular Kobra Bersarang di Rumah Warga Bikin Geger Warga Limo Depok
Sejumlah warga sekitar juga turut membantu untuk lebih memaksimalkan pencarian ular berbisa tersebut.
Eko berharap ada upaya dari pemerintah setempat untuk menangani keberadaan ular berbisa yang mengancam keselamatan warga tersebut.
"Bantuan terutama untuk pawang ular, soalnya kalau warga yang panggil kan butuh uang juga," tandasnya.(yahya/tri)