Pakar Sebut Emak-Emak Lebih Efektif Kampanye Perubahan Perilaku

Jumat 13 Nov 2020, 09:15 WIB
Ilustrasi Emak-emak mengkampanyekan protokol kesehatan

Ilustrasi Emak-emak mengkampanyekan protokol kesehatan

JAKARTA – Pakar Psikologi Universitas Indonesia Dicky Pelupessy mengatakan Emak-emak alias Ibu-ibu bisa lebih efektif dalam mengampanyekan perubahan perilaku dalam memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia. 

"Jadi memang perempuan potensinya besar untuk menjadi pendorong perubahan perilaku. Memang cocok untuk menjadi garda depan mengedukasi atau mengingatkan, atau mengoreksi orang lain di lingkungannya yang tidak patuh atau tidak mengindahkan protokol kesehatan, " jelas Dicky kepada Poskota, Kamis (12/11/2020). 

Dicky meyakini, peran perempuan dalam kampanye perubahan perilaku di tenagh pandemi ini snagat penting.

Baca juga: Sebanyak 29 Ribu Relawan Daftar Jadi Duta Perubahan Perilaku

"Strategisnya peran perempuan atau emak-emak, karena saat ini urgent edukasi dan pemantauan untuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang dilakukan langsung di level akar rumput, komunitas, atau lingkungan warga, " jelas Dicky. 

Selain itu, ia meyakini dengan mengandalkan emak-emak, tidka hanya mengedukasi lingkungan, tetapi juga sekaligus mempengaruhi tingkat keluarga. 

Dicky mengatakan ada berbagai latar belakang yang menunjukan bahwa emak-emak bisa lebih efektif. Pertama adalah unsur kasih sayang.

Baca juga: Ajak Masyarakat Patuhi Prokes, 2.700 Satpol PP Jadi Duta Perubahan Perilaku

"Emak-emak yang merupakan seorang ibu terasosiasikan sebagai sosok yang merawat dan memperhatikan dengan bermotifkan welas asih, " jelas Dicky. 

Kemudian, lanjut dia, karakter Emak-emak diasosiasikan dengan kengototan atau militansi ketika sudah meyakini sesuatu juga menjadi faktor utama. 

"Umumnya ada rasa segan untuk membantah atau menolak apabila emak-emak yang maju menyampaikan informasi, " sambung anggota Tim Pakar Sosial Budaya Gugus Tugas Penanganan Covid-19. 

Baca juga: Sistem Aplikasi Monitoring Perubahan Perilaku Telah Terpantau di 3,8 Juta Titik

News Update