Ingat Nasihat, Sebelum Hancur Lebur

Jumat 13 Nov 2020, 09:45 WIB

BANG Jalil mendapat wejangan melalui WA, dari sang sahabat yag berada jauh di sana. Intinya, jangan mentang-mentang, jangan galak, jangan sombong, jangan juga serakah. Jadilah orang yang bersyukur dan rendah hati.

“Nasihati  orang memang gampang. Gampang ngomong kebaikan. Semua orang juga tahu, kalau dirinya kepingin dianggap sebagai yang baik,” kata istri Bang Jalil, yang selalu tanggap apa yang dilontarkan oleh sahabat.

“Nasihat, dari siapa pun harus kita terima dengan baik. Siapa tahu, kita memang selama ini lupa. Bisa nggak sengaja atau sengaja. Maklum manusia. Jadi, kalau ada yang mengingatkan, harusnya berterima kasih,“ ujar Bang Jalil dengan bijak.

Baca juga: Mau Sehat, Ayolah Bersih-bersih

Bang Jalil pun merenung. Saat ini, banyak banget manusia yang lupa diri, lupa daratan. Coba saja, sudah jadi pejabat tinggi, pangkat tinggi, jenderal, tapi salah jalan, tergoda, memperkaya diri dengan jalan menyimpang. Korupsi.

Mereka nggak mikir, kalau untuk mencapai jadi pejabat tinggi, pangkat tinggi itu perlu perjuangan yang panjang dan sangat keras. Tapi menjadi hancur lebur, ambyar nggak karuan gegara nggak bisa nahan diri, lupa diri, dan serakah.

Orang kadang sombong dengan kekayaan yang dia punya, mereka merasa apa yang jadi miliknya adalah hasil jerih payahnya. Lupa kalau ada Yang Maha Kuasa, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kaya, yang memberikan rezeki lebih. Banyak yang nggak bersyukur, takabur, akhirnya hancur lebur!

“Jadi nasihat itu perlu, Bu,” ujar Bang Jalil.

Baca juga: Mau jadi Pahlawan, Sudah Kesiangan Bung!

“Betul, tapi jangan nasihat teruslah, mana uang belanja, Ibu mau ke warung,” ujar sang istri. “Udah Bapak nggak usah mikirin orang lain. Mereka kan oknum, banyak juga pejabat yang baik. Buktinya kita dapat sembako?“ 

Bang Jalil nyengir. Sembako itu dibeli dari uang rakyat, tau? (massoes)

Berita Terkait

News Update