ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
TANTANGAN negeri selalu berubah sesuai dengan situasinya. Begitu pun jika kita bicara tentang nilai-nilai kepahlawan.
Dulu, berjuang untuk merebut kemerdekaan. Dulu mengangkat senjata berperang melawan musuh yang tak lain para penjajah negeri ini.
Kini, kita sedang berjuang melawan Covid -19. Jika kita ibaratkan "musuh", musuh utamanya adalah virus ganas, virus mematikan yang tidak kasat mata.
Kita tidak tahu musuh ada di mana. Boleh jadi ada di sekitar kita, ada di rumah kita atau menempel pada rumah kita, anggota keluarga kita. Bahkan, pada bagian tubuh kita.
Begitu sulitnya menengarai musuh, maka cara paling jitu adalah mencegahnya agar tidak terserang musuh yang tidak tampak itu.
Bagaimana cara mencegahnya? Jawabnya pemerintah sudah memberi panduan yang diakui paling tepat. Dunia pun tak hanya mengakui, juga menerapkannya.
Panduan itu, tak lain dan tak bukan adalah protokol kesehatan (prokes) 3M.
Memakai masker, Menjaga Jarak dan menghindari kerumunan serta Mencuci tangan dengan sabun bisa kita sebut sebagai "senjata" paling ampuh jika kita ibaratkan Covid itu "musuh" kita.
Jika kita hendak berjuang melawan musuh, maka gunakan senjata itu. Jika tidak menggunakan senjata itu, sama artinya kita ogah berjuang.
Padahal berjuang melawan Covid sangat diharapkan dari semua anak negeri apa pun profesi dan latar belakangnya.
Mematuhi prokes dengan ketaatan yang tinggi menjalankan 3M adalah bentuk perjuangan melawan Covid. Mematuhi peraturan yang ditetapkan negara, termasuk kepatuhan menjalankan 3M adalah cermin dari nilai - nilai kepahlawan era kini.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT