Obrolan Warteg: Klub Silaturahmi

Senin 06 Mei 2024, 06:20 WIB
Ilustrasi Obrolan Warteg. (Poskota/Yudhi Himawan)

Ilustrasi Obrolan Warteg. (Poskota/Yudhi Himawan)

BELAKANGAN ini ramai diperbincangkan soal klub kepresidenan alias presidential club yang digagas capres terpilih Prabowo Subianto. Beragam dukungan diberikan atas rencana tersebut, jika tujuan utamanya adalah menjaga silaturahmi kebangsaan.

Sering dikatakan silaturahmi tak akan pernah salah, apalagi dibangun oleh para tokoh bangsa, yang telah memiliki reputasi, tak hanya di Indonesia, juga dunia.

“Yang pasti silaturahmi memperpanjang usia dan membuka pintu rezeki,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Sepertinya kita perlu juga membikin klub. Kalian kan pernah menjadi ketua RT, bagaimana kalau kita bikin X-Ketua RT Club,” kata Heri.

“Sampeyan sing mboten mboten mawon- kalian yang enggak – enggak aja,” kata Yudi.

“Bikin klub nggak ada salahnya, apalagi sesuatu yang baru, banyak manfaatnya, banyak positifnya. Artinya bikin klub itu hendaknya sesuai kebutuhan, bukan karena ikut - ikutan,” kata Yudi.

“Setuju. Bikin klub itu harus memberi dampak positif. Memberi banyak manfaat bagi lingkungan sekitar, setidaknya bagi kebaikan dan kemajuan klub itu sendiri,” jelas Heri.

“Apalagi bikin klub itu bertujuan untuk menyatukan, membangun kebersamaan, mencegah pecah belah,” kata Yudi.

“Tapi jangan lantas menjadi eksklusif  ya. Karena bikin klub – kluban lantas masing –masing terpisah satu sama lain, saling adu gengsi,” harap Heri.

“Itu namanya geng-gengan,” urai Yudi.

“Bikin klub itu tujuannya harus mulia seperti klub kepresidenan itu yang beranggotakan mantan Presiden RI. Esensinya para mantan presiden itu dapat tetap rutin bertemu,bersilaturahmi dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan,” kata mas Bro.

Berita Terkait

Obrolan Warteg: Memburu Pilkades

Rabu 08 Mei 2024, 05:40 WIB
undefined

Obrolan Warteg: Politik Akomodasi

Senin 13 Mei 2024, 05:40 WIB
undefined
News Update