Dia mempunyai dengan segudang taktik gerilya yang mampu menggempur serdadu Belanda. Saat itu oleh prajurit dan masyarakat dia mendapat gelar Singo Kumpeh karena keberingasannya menumpas penjajah.
Bahkan Raden Mattaher merupakan panglima perang ditakuti oleh tentara Belanda. Namun, perjuangan Raden Mattaher berakhir pada 10 September 1907.
Ia ditembak mati di rumahnya sendiri dalam sebuah operasi militer Belanda. Raden Mattaher dimakamkan di komplek pemakaman raja-raja Jambi di tepi Danau Sipin Kota Jambi. Selain itu jari kelingking Raden Mattaher juga dimakamkan di sebuah desa di Muaro Jambi.
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Petugas Gabungan di Depok Tebar 6.000 Masker Gratis
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengungkapkan, pemberian gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh dari sejumlah wilayah di Indonesia, sudah melalui prosedur yang berlaku, baik dari pihak Kemensos maupun Dewan Pemberian Gelar dan Tanda Kehormatan. (johara/tri)