JAKARTA, POSKOTA.CO.ID-- Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) hampir dipastikan dimenangi oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joe Biden dan Kamala Harris.
Biden dan Harris dari Partai Demokrat mengungguli perolehan atas pasangan Donald J Trump dan Mike Pence dari Partai Republik.
Atas kemenangan itu, Biden akan menjadi Presiden ke-46 AS. Pilpres AS digelar pada Rabu (03/11/2020).
Saat ini, seperti dilansir Associated Press, penghitungan suara hingga Minggu (08/11/2020) pukul 06.18 WIB, Biden memperoleh 290 suara, sementara Trump hanya 214 suara.
Baca juga: Pengamat: Dunia Lebih Bersyukur Kalau Joe Biden Menang
Biden sendiri sebelumnya adalah wakil presiden dari mantan presiden Barrack Obama. Biden juga merupakan senator terlama di Delaware.
Sementara Kamala Harris akan menjadi wakil wanita pertama, orang AS berkulit hutam pertama, dan keturunan Asia pertama yang menjabat sebagai wakil presiden. Dia sebelumnya dikenal sebagai senator AS.
Yang menarik kemenangan Biden ini justru terjadi di sejumlah negara bagian yang sebelumnya dikuasai oleh Trump pada Pilpres 2016, seperti Wisconsin, Michigan, dan Arizona.
Lindungi Umat Islam
Joe Biden dalam tayangan youtube menyatakan dirinya berjanji akan memperlakukan umat Islam sebagaimana wajarnya.
"Saya berjanji kepada Anda sebagai presiden, Islam akan diperlakukan sebagai mestinya, seperti keyakinan agama besar lainnya. Saya bersungguh-sungguh," ucapnya dalam video youtube, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: MUI Berharap Joe Biden Menang di Pilpres AS: Trump Terlalu Pro-Israel
Bahkan, dalam video tersebut Biden mengutip hadits Nabi Muhammad.
"Hadits Nabi Muhammad memerintahkan siapa pun di antara kamu melihat kesalahan biarkan dia mengubahnya dengan tangannya jika dia tidak mampu, maka dengan lidahnya, jika dia tidak mampu, maka dengan hatinya," kata Biden.
Suara umat muslim di Amerika, katanya, akan menjadi bagian dari pemerintahan jika dirinya mendapatkan kehormatan menjadi presiden.
"Saya akan mengakhiri larangan (travel ban) bagiu muslim pada hari pertama," kata Biden lagi. (CNN/ABCNews/trb)