Efek Biden Berlanjut, Rupiah Diperkirakan Tembus Rp14.000 per Dolar AS

Selasa 10 Nov 2020, 09:28 WIB
Direktur CBA, Uchok Sky Khawatir. (ist)

Direktur CBA, Uchok Sky Khawatir. (ist)

JAKARTA - Efek terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terus berlanjut terhadap penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS.

Rupiah diperkirakan akan tembus Rp14.000 per dolar AS. Penguatan rupiah cukup tajam karena sebelumnya rupiah terus melemah antara Rp14.700-14.800 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan, Senin (9/11/2020), rupiah sukses ditutup menguat 1,02% ke level Rp14.065 per dolar AS. Begitu juga dengan kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR) yang menguat 1,04% ke level Rp14.172 per dolar AS.

Baca juga: Capres AS Joe Biden Kian Dekati Angka Keramat, Rupiah Menguat

Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mengakui efek Biden sangat kuat dalam mempengaruhi nilai tukar rupiah.

"Ada perubahan politik global nantinya dengan terpilihnya Biden. Dia berbeda dengan Donald Trump yang lebih keras," terang Uchok.

Perbedaan sikap politik itulah, menurut Uchok, disambut pelaku pasar,  sehingga fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus menguat, dan termasuk mata uang dari negara.

Baca juga: Janji Joe Biden Legalkan Ganja sampai Lindungi Kaum Muslim dan LGBT

Uchok juga memperkirakan perang dagang AS dan China akan mereda tensinya dibandingkan saat dipimpin Trump.

"Perang dagang tetap ada karena bagaimana pun ini merupakan dua negara besar yang sama-sama ingin menguasai pasar global," kata Uchok.

Uchok sendiri menilai Partai Demokrat yang merupakan kendaraan politik Biden memiliki tradisi mengangkat isu-isu HAM dan demokrasi, termasuk persoalan lingkungan. (johara/ys)

Berita Terkait

News Update