Ruas Tol Pekan Baru-Dumai Bakal Berbayar, YLKI Minta 2 Aspek Ini Harus Dipenuhi

Jumat 06 Nov 2020, 13:22 WIB
Ruas Tol Pekan Baru-Dumai Saat diresmikan Presiden Joko Widodo. (ist)

Ruas Tol Pekan Baru-Dumai Saat diresmikan Presiden Joko Widodo. (ist)

JAKARTA - Pemerintah via PT Hutama Karya (Pesero) telah merampungkan pembangunan ruas tol Pekanbaru-Dumai (Permai), sepanjang 131 km.

Sejak September tol Permai sudah dioperasikan tetapi masih bersifat gratis. Namun dalam waktu dekat akan segera diberlakukan secara formal dan berbayar.

"Terkait dengan hal itu, saya diundang diskusi secara daring oleh managemen HK, Kamis, (05/11/2020). Hadir pula pengamat kebijakan publik Universitas Riau (Zaili Rusli, red), Ketua Ikatama, Anggota Komisioner BPJT, Karo Komunikasi Publik Kemen PUPR, dan Dishub Provinsi Riau," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Tarif Tol Bakal Naik, Ah... Masak Iya?

Tulus Abadi meminta agar managemen Hutama Karya (HK) benar-benar memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan bagi pengguna tol Permai.

Hal ini sangat mendesak karena sebagai infrakstruktur, tol Permai adalah akses baru bagi warga Riau, sehingga dikhawatirkan terjadi cultural shock bagi warga setempat, dan bisa berimplikasi buruk dari sisi keselamatan.

"Ini ditandai dengan euforia warga Riau dalam menyambut tol tersebut. Dan terbukti sejak Sept-Okt 2020, sudah terjadi 9 (sembilan) kali kecelakaan fatal, dan menewaskan 4 (empat) orang pengguna tol," katanya.

Baca juga: Tol Jakarta-Ciawi Macet, YLKI: Tarif Harus Didiskon

Hal ini bisa diantisipasi dengan memberikan penandaan yang kuat di ruas tol, khususnya di titik titik rawan. Managemen HK seharusnya melakukan sosialisasi secara masif sebelum tol tersebut diberlakukan, terkait misalnya cara aman berkendara di dalam jalan tol.

"Managemen HK juga harus mewujudkan jalan tol yang berkelanjutan dari sisi lungkungan misalnya banyak penghijauan sepanjang jalan tol dan di rest area, dan mewujudkan efisiensi energi. Misalnya menggunakan solar sel untuk penerangan jalan tol," katanya. 

Setelah berbayar, paparnya, managemen HK juga harus konsisten dengan penerapan SPM jalan tol. salah satunya aspek infrastruktur/kualitas jalan. Sebagai tol baru, sering terjadi kerusakan jalan, karena faktor kontur tanah, curah hujan, dan lain-lain. 

Berita Terkait
News Update