BEKASI – Tiga pelaku begal sadis yang berhasil diciduk aparat Polsek Tambun ternyata sehari- harinya bekerja sebagai pengamen jalanan. Mereka berdalih terpaksa banting stir jadi penjahat begalk lantaran sejak pandemi corona mengamen sepi, hasil tidak maksimal karena banyak warga yang menolak memberi uang.
“Kita bertiga sehari hari biasanya mengamen keliling kampong. Tapi sejak coron sudah jarang orang ngasih uang. Yang kita dapat capek doing,” kata AGE, satu tersangka.
Lantas, lanjut AGE, diriya diajak teman satu komplotannya yang kini buron untuk mencari uang dengan main begal. “Begitu diajak, saya langsung ikut ,” akunya lagi.
Baca juga: Komplotan Begal Sadis Beraksi di Bekasi Diciduk Polisi
Bersama komplotannya , AGE mengaku sudah dua kali beraksi, membegal pengendara motor di wilayah Tambun. “Sudah dua kali melakukan aksi begal motor dan langsung dijual di wilayah Karawang dengan dibagi hasil Rp 800 ribu sekali berhasil melakukan aksi begal” tambah AGE.
Petualangan AGE sebagai pembegal berakhir setelah dirinya bersama dua temannya, MF, 21, dan MNA, 17, diciduk anggota Reskrim Polsek Tambun usai beraksi di Jalan Raya CBL, Kampung Gabus Tengah,Tambun Utara.
Kapolsek Tambun AKP Gana Pratama mengatakan dalam aksinya kawanan ini selalu membawa senjata tajam dan melukai korbannhya sebelum merampas motor. (yahya/win)