Puncak libur panjang di Ancol, Minggu (1/11/2020). (Deny)

Induk

Pasca Libur Panjang Cegah Lonjakan Covid

Senin 02 Nov 2020, 06:00 WIB

LIBUR panjang akhir pekan 27 Oktober-31 Oktober, diperkirakan lebih dari satu juta penduduk Ibukota meninggalkan Jakarta berlibur ke luar kota. Meski pemerintah mengimbau agar warga tidak perlu melancong ke luar daerah, realitanya warga tetap berbondong-bondong liburan ke luar kota.

Arus balik, Minggu (1/11/2020) hingga tadi malam terihat warga kembali ‘menyerbu’ masuk Jakarta baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum seperti kereta api, bus maupun pesawat. Tak ada check point yang dibuat petugas di pintu-pintu masuk menuju Jakarta, tak ada pula penyekatan-penyekatan seperti yang diberlakukan pemerintah pada awal Mei-Juni lalu di awal pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Meski begitu, protokol kesehatan ketat diterapkan oleh pengelola terminal, stasiun kereta api maupun bandara. Penegakan 3M wajib dipatuhi. Pertanyaannya, dengan mobilitas warga yang cukup tinggi, sudah amankan dari ancaman penyebaran Covid19 ? Tentu tidak ada yang bisa menjamin.

Liburan ke luar kota saat pandemi Covid19 saat ini memang sangat riskan. Penularan virus corona bisa terjadi di mana saja, baik di tempat umum maupun di area privacy. Bahkan di rumah pun tidak berarti aman dari penularan virus bila protokol kesehatan tidak dipatuhi.

Rumah serta lingkungan permukiman, tidak dijamin steril dari Covid-19 bila ada warga sekitar yang ‘membawa pulang’ virus usai liburan ke luar kota. Kalangan epidemologi menilai, liburan ke luar kota di saat pandemi sangat berisiko. Meski patuh pada protol kesehatan 3M, tidak ada jaminan bebas dari penularan.

Artinya, pasca libur panjang lonjakan kasus positif Covid-19 bisa saja terjadi. Kita harus berkaca pada kasus Covid-19 Agustus lalu yang melonjak tajam. Pasca libur Agustusan, angka positif corona di DKI melonjak setelah warga yang berlibur keluar kota kembali ke Jakarta. Klaster-klaster baru bermunculan, dan penularan terjadi secara masif.

Saat libur HUT RI Agustus lalu, kenaikan jumlah kasus harian dan kumulatif mingguan naik 58 - 118% pada pekan ketiga Agustus dengan rentang waktu 10-14 hari. Pemicunya, karena kerumunan di berbagai lokasi yang dikunjungi selama liburan, serta tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Trend lonjakan kasus pasca libur panjang, harus jadi pelajaran berharga. Saat ini angka positif Covid-19 mulai melandai. Tetapi bisa saja kembali melonjak tajam seusai libur panjang ini. Mencegah munculnya klaster baru, dibutuhkan koordinasi antara perangkat pemerintah, Satgas Covid hingga tingkat kelurahan serta warga.

Satgas Covid kelurahan harus jemput bola memantau warga yang baru pulang libur panjang. Sedangkan warga yang pulang berlibur, harus memiliki kesadaran tinggi. Lebih baik lakukan karantina mandiri terutama bila merasa tidak sehat.** 

Tags:
IndukInduk Opinilibur panjangSatgas Covid-19lonjakancovid-19pakai maskercuci tanganJaga JarakCuci Tangan Pakai SabunJaga Jarak Hindari KerumunanIngat Pesan Ibu

Reporter

Administrator

Editor