Baca juga: PB PABBSI Izinkan Lifter Pelatnas Ikut PON Papua dan SEA Games 2021
"Jadi nunggu gilirannya cukup lama, karena semua peserta misalnya harus menyelesaikan angkatan pertama. Setelah semua selesai baru dimulai angkatan kedua. Ya, tidak seperti biasanya," ungkapnya lagi.
Senada dikemukakan pelatih kepala Pelatnas Angkat Besi, Dirdja Wiharja para atlet mulai berlatih di malam hari selama dua minggu jelang pertandingan.
"Mengenai target, kami membidik memperbaiki rekor sebelumnya pada Kejuaraan Dunia Remaja di Uzbekistan dengan prestasi yang dicapai oleh Muhamad Faathir dan Rizky Juniansyah yang memperoleh emas," katanya.
Baca juga: Lifter Deni Ambil Hikmah setelah Keluar dari Pelatnas
Terpisah, Rizky Juniansyah mengatakan, ia menargetkan untuk mempertajam rekor Asia yang dibuatnya pada Kejuaraan Dunia sebelumnya di Uzbekistan. Meski kali ini, ia harus berjuang keras karena bertanding dengan perbedaan waktu antara Indonesia-Peru.
"Ya saya kebagian bertanding pada 13 November sekitar pukul 4.30 pagi, sedangkan waktu timbang badan pada pukul 2 pagi, kita harus membiasakan dengan adanya perbedaan waktu,"ungkapnya.
Rizky merebut tiga emas kategori remaja sekaligus memecahkan dua rekor dunia di kelas 73 kg.
Baca juga: Emak-emak Bersama Bayinya Terjebak di Lift Gedung Apotik di Kebayoran Lama
Dua rekor dunia yang dipecahkannya, yaitu snatch dari 138 kg menjadi 139 kg, serta total angkatan dari 306 kg menjadi 307 kg, demikian catatan resmi IWF.
Adapun tiga emas itu ia persembahkan melalui angkatan snatch (139 kg), clean and jerk (168 kg), dan total angkatan (307 kg).
Tidak hanya itu, lifter berusia 16 tahun itu juga memecahkan rekor Asia remaja pada nomor clean and jerk dari 166 kg menjadi 168 kg.