ADVERTISEMENT

Pembelajaran Jarak Jauh Masih Jadi Sorotan, Kuota Hingga Handphone Perlu Diperhatikan

Rabu, 28 Oktober 2020 08:03 WIB

Share
Pembelajaran Jarak Jauh Masih Jadi Sorotan, Kuota Hingga Handphone Perlu Diperhatikan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau dalam jaringan (daring) masih terus mendapat kritikan dari berbagai pihak. Selain sistemnya, juga soal infrastruktur bagi siswa yang mendapat sorotan, seperti soal kuota, memori, dan handphone. Itu perlu diperhatikan.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menyatakan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau dalam jaringan (daring) masih belum efektif. PJJ sebagai metode di masa darurat tentu mengandung ketidakefektifan. Untuk itu fungsi daring harus diperkuat.

“Apakah pendidikan daring efektif atau tidak, jawabannya harus jujur, memang tidak efektif. Karena ketika melakukan sesuatu yang sifatnya darurat tentu ada ketidakefektifan,” ujar Dede dalam rilisnya, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: Viral Aditya Siswa SMP Tak Bisa PJJ Karena Tak Punya HP, Kadisdik Langsung Tanggap

Penguatan sistem daring harus diperkuat di masa pandemi ini. Salah satunya dengan penguatan sinyal untuk beberapa daerah dan wilayah. Dukungan pulsa dan kuota juga jadi keniscayaan untuk diberikan.

Selain itu, kata politisi Partai Demokrat ini, pembelajaran melalui media televisi dan radio juga sudah saatnya dibangun, di samping membuat aplikasi-aplikasi yang mudah untuk dikerjasamakan dengan murid-murid.

"Yang berikutnya adalah bagaimana pembelajaran tidak terlalu membebani. Banyak masukan bahwa ada murid yang stres karena pembelajaran daring," ungkap mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini.

Baca juga: Siswi Bunuh Diri Diduga Bukan Karena PJJ Tapi Motif Asmara, KPAI Sesalkan Pernyataan Dinas Pendidikan Makassar

Yang terakhir, lanjut Dede, tentu saja memberikan dukungan handphone. “Ya, memberikan dawai atau handphone atau tablet kepada murid-murid terutama yang tidak memiliki gawai. Semua tentu memerlukan proses dan akan kita kawal terus," ucap Dede.

Dalam kurun satu tahun ini begitu banyak gagasan dan ide yang ingin disampaikan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, namun terhalang oleh pandemi. (*/win)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT