ADVERTISEMENT

Nyontek, Jiplak, Niru Sama Saja

Rabu, 28 Oktober 2020 09:45 WIB

Share
Nyontek, Jiplak, Niru Sama Saja

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SIFAT manusia memang meniru dalam segala hal. Dari jalan sampai bicara, pasti meniru dari orang-orag terdahulu dan di sekitarnya. Orang yang hidup di wilayah tertentu di Indonesia, dia akan bicara dan tindak tanduknya juga seusai dengan sosial budaya di lingkungannya. Kalau ada orang hidup di hutan sejak bayi, misalnya, tingkah lakunya pun akan sama dengan penghuni yang ada di situ.

Itu hukumnya, tiru meniru, dan harus meniru. Kalau nggak ya bakalan repot dalam hal berinteraksi atau pergaulan lainnya. Malah kemudian dengan kehidupan sehari-hari akan  banyak berkembang selain tingkah laku dan bahasa.

Dalam dunia modern, atau zaman now, orang harus saling meniru, nengikuti dan menjiplak apa yang dilakukan orang lain. Zaman internet, orang harus ikut kalau nggak, bisa kesasar alias tersesat. Bayangkan saja orang sekarang ini mau makan nggak usah keluar rumah, tinggal pesan, makanan akan datang. Mau naik kendaraan, pun begitu.

Baca juga: Baik Buruk Pertunjukan Tergantung Sang Dalang

Mau pergi jauh, nggak tahu posisi alamat yang dituju, bisa tanya sama Google, lalu dituntun jalannya, “jalan lurus satu kilo meter ada perempatan, belok kanan, seratus meter belok kiri,”  dan seterusnya. Sampai deh, di tujuan.

Seorang dalang bercerita, juga ceritanya nyontek dari cerita yang sudah dibuat oleh pengarang sebelumnya, bahhkan usianya sudah ratusan tahun. Nah, jadi itu sih sah-sah saja. Pokoknya harus nyontek. Kalau nggak, sekali lagi tersesat!

Barangkali yang nggak boleh adalah seseorang yang nyontek, menjiplak karya orang lain yang dilindungi secara hukum. Lukisan orang tekenal jangan asal contek. Bikin lagu juga nggak boleh nyontek, apalagi diakui sebagai karya sendiri. Video klipnya juga dicontek, pas banget dengan aslinya. Yang kayak begitu, sih nggak boleh apalagi buat cari keuntungan.

Baca juga: Habis Manis, Sepah Dibuang

Cobalah, menciptakan sendiri. Baik buruk, banggalah, karena karya sendiri dari pada bagus, tapi niru punya orang lain, apalagi nggak izin. Malu lah! (massoes)

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT