ADVERTISEMENT

Baik Buruk Pertunjukan Tergantung Sang Dalang

Senin, 26 Oktober 2020 12:28 WIB

Share
Baik Buruk Pertunjukan Tergantung Sang Dalang

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

WAYANG golek atau wayang kulit, adalah satu bentuk kesenian milik Indonesia. Bentuk keduanya, ya sebenarnya mirip hanya bedanya yang satu dibuat dari kulit bentuknya pipih dengan nama dan karakter masing-masing. Sementara  golek yang diuat dari kayu bentukya mirip manusia dengan kostum dan ornamen sedemikian rupa.

Nah, benda-benda yang berbentuk boneka tersebut biasanya akan hidup dalam satu cerita, tentang sejarah kerajaan zaman bahela, yang sudah punya pakem. Baratayuda, Ramayana, dan banyak lagi, untuk cerita biasanya bisa dikaitkan dengan keadaan sosial ekonomi dan politik yang sedang terjadi.

Wayang golek, menjadi para pelaku hidup dalam cerita. Dan bisa berlakon sesuai karakter yang sudah ditentukan. Misalnya Pandawa, ada Samiaji, Bima, Arjuna, dan Nakula Sadewa, serta keturunannya Gatot Kaca, Abimanyu, dll. Serta lakon lain dari Kurawa. Mereka punya peran masing-masing sesuai yang digariskan, yang baik berlakon baik, yang jahat, ya jahat, yang tukang kompor alias provokator pun harus sadar sama karakternya. Begitu seterusnya.

Baca juga: Habis Manis, Sepah Dibuang

Maka mereka akan bergerak sesuai fungsinya? Tapi harus ada yang menggerakkan dan mengatur. Ki dalang itulah yang sangat berperan dalam satu pertunjukan wayang golek akan berjalan bagus dan menarik. Dalang memang harus punya pengetahuan lebih. Mereka menggerakkan dan mengisi dialog setiap karakter, Ada sekian puluh dialek, dengan suara berbeda-beda. Dari suara keras, berat dan lemah lembut, dan tegas. Dalang juga harus mampu melawak, sehingga petunjukan nggak hambar.

Eh, ada juga dalang yang mengerakkan sesama manusia, sekarang ini bisa muncul di mana saja. Ya, ada dalang demo. Mereka yang berada di belakang, tentu saja tugas dalang ini selain mengatur juga harus punya pengaruh besar dan tentu saja dana. Minimal buat nasi bungkus dan ongkos pendemo.  

Dalang perampokan, pembunuhan. Sang dalang tinggal suruh para pelaku untuk berbuat sesuatu yang diinginkan.

Baca juga: Katakan Salah Jika Itu Salah, Katakan Benar Jika Itu Benar

Jadi baik buruk satu pertunjukan, semua tergantung dalang memainkan semua peran. (massoes)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT