Baca juga: Gelora Bung Karno Stadion Terfavorit di ASEAN, Ini Salah Satu Kemegahan yang Disorot AFC
"Jadi, momentum (SLOM-red) ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Terutama kita mengusung tema bukan hanya merespons pandemi covid 19 melainkan merespon isu-isu kekinian. Misalnya hidup di era digital ekonomi, kita harus mempersiapkan tenaga kerja agar dapat beradaptasi dalam situasi tersebut," ujarnya.
Hal senada dikatakan Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri (KLN) Kemnaker, Indah Anggoro Putri. Menurutnya, sebagai Co-Chair SLOM ke -16, ia berharap pertemuan ini ke depannya juga akan membawa kemajuan dan inisiatif baru di bidang ketenagakerjaan. Khususnya untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas pekerja ASEAN, serta menyiapkan ketahanan dan ketangkasan pekerja dalam menghadapi ketidakpastian dan masa depan pekerjaan.
Indah mengatakan, SLOM ke -16 merupakan rangkaian ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM) ke-26, salah satu tujuannya memberikan persetujuan atas dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh badan subsider SLOM.
Baca juga: Jokowi: Indonesia Negara dengan Ekonomi Digital Terbesar di ASEAN
Badan subsider tersebut yaitu Senior Labour Officials Meeting Working Group on Progressive Labour Practices to Enhance the Competitiveness of ASEWN (SLOM-WG); ASEAN Occupational Safety and Health (ASEAN-OSHNET); dan ASEAN Committee on the Implementation of ASEAN Declaration on the Protection and Promotion of the Rights of Migrant Workers (ACMW).
Rencananya, Menaker se-ASEAN juga akan memberikan persetujuan untuk rencana kerja ALMM, SLOM-WG, ASEAN -OSHNET, dan ACMW periode 2020-2025. Selain itu akan dilakukan pembasahan tema keketuaan ALMM Indonesia; Promoting ASEAN Workers for Competitivess, Resilience, and Agility on the Future of Work, sebagai fokus keketuaan selama dua tahun ke depan.
Indah Anggoro Putri menegaskan, mengingat kondisi pandemi Covid-19, maka tahun 2020 ini rangkaian pertemuan ALMM ke-26 digelar secara hybrid virtual meeting.
Baca juga: Menaker Serahkan Bantuan Bagi Kelompok Pekerja Perempuan Terdampak Covid-19
"Yakni menggabungkan penyelenggaraan tatap muka terbatas dengan penerapan protokol kesehatan, dan juga memfasilitasi telekonferensi video secara langsung bagi delegasi sembilan negara ASEAN dan Sekretariat ASEAN," katanya. (rizal/ys)