JAKARTA – Hari pertama Operasi Zebra 2020 jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya disejumlah tempat lebih mengedepankan sosialisasi pendidikan kepada masyarakat, ketimbang melakukan sanksi penilangan.
Selain itu para pengendara juga diingatkan pentingnya menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak untuk memutus mata rantai Covid-19.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, operasi zebra kali ini lebih mengedepankan tindakan preemtif (sosialisasi) dan preventif (pencegahan) ketimbang penilangan.
Baca juga: Operasi Zebra 2020 Mulai 26 Oktober, Utamakan Tindakan Humanis
"40 persen preemtif, 40 persen preventif dan 20 persen penindakan dengan tilang dan sebagainya. Tidak ada razia di titik tertentu, dikhawatirkan ada kerumunan. Tapi sifatnya hunting, pindah persatu jam di lokasi rawan pelanggaran," kata Sambodo, Senin (26/10/2020).
Sambodo menuturkan sanksi hukum akan diberikan untuk pelanggaran yang sifatnya membahayakan pengguna kendaraan. Hal tersebut langsung diberikan penilangan.
Ada 5 pelanggaran yang menjadi prioritas utama, yaitu pengendara melawan arus, pengendara tidak memakai helm, pelanggaran terhadap stop line, pelanggaran sirene dan rotator, pengendara melintas di bahu jalan, khususnya jalan tol.
Baca juga: Polda Metro Sebar 749 Personil Pengamanan Libur Panjang dan Operasi Zebra 2020
Sambodo mengaku, operasi zebra yang berlangsung di depan Pasar Rumput, Jakarta Selatan membagikan selebaran soal Operasi Zebra Jaya, dan juga memasang stiker imbauan tertib lalu lintas pada kendaraan.
Kemudian terus berpindah-pindah tempat untuk menghindari kerumunan menggunakan mobil patroli.
Polda Metro Jaya menggelar Operasi Zebra di mulai Senin 26 Oktober hingga 8 November 2020, operasi tersebut juga dilakukam serentak diseluruh Indonesia.
Baca juga: Ditlantas Polda Metro Gelar Operasi Zebra 2020 Pekan Depan, Jenis Pelanggar Ini Bakal Ditindak!