Doni Monardo, Dari Peluk Pohon Hingga Ajak Anak Buah Latihan Menembak (II)

Senin 26 Okt 2020, 13:45 WIB
Doni Monardo dan pohon sengon yang ditanamnya di markas kopassus.(ist)

Doni Monardo dan pohon sengon yang ditanamnya di markas kopassus.(ist)

JAKARTA – Doni berjalan kaki menuju “hutan” Kopassus yang bersisian dengan sungai Ciliwung, saat anak buahnya berlatih menembak. Ia menuju  area yang sangat rimbun dengan aneka pepohonan keras.

Rupanya, Doni lebih berkenan menyambangi pepohonan yang ditanamnya dulu.

Satu per satu dipegang, bahkah  ada yang dipeluk erat.

Baca juga: Doni Monardo, Dari Peluk Pohon Hingga Ajak Anak Buah Latihan Menembak (I)

Pohon sengon laut yang mendapat pelukan hangat Doni itu, ditanam tahun Januari 2012 saat tingginya baru 120 cm.

Kini, tinggi sengon laut itu sudah belasan meter dan berdiameter lebih dari pelukannya. Pelukan lelaki dengan tinggi 175 cm.

Beberapa perwira baret merah, mengamati “reunian Doni Monardo dengan pohon-pohonnya”, sempat berkelakar, “Coba kalau dihitung dengan uang, sudah berapa miliar nilai pohon-pohon itu. Kayu bagus harganya sekitar dua juta rupiah per kubik. Padahal, satu batang pohon bisa empat kubik. Lihat, ada berapa banyak pohon besar yang dulu ditanam pak Doni....”

Baca juga: Doni Monardo: Berkaca pada Libur Panjang Lalu, Banyak Tenaga Kesehatan Meninggal

Yang lain menimpali, “Wah, bisa untuk beli rumah, beli mobil, dan buat modal bisnis....” Candaan itu pun disahuti, “Memang sih... kalau pohon-pohon ini ditebang dan dijual bisa untuk beli rumah, beli mobill, dan bisa untuk berbisnis. Tapi jangan lupa, kita juga bisa kena masalah....” Semua pun tertawa.

Kepada setiap Danjen Kopassus yang menjabat setelahnya, Doni Monardo tidak pernah lupa menitipkan pesan, “tolong kasih tahu anak-anak, jangan ada yang menebang pohon-pohon itu.”

Alhasil, pesan Doni pun dicatat sebagai “peraturan” bagi keluarga besar Kopassus. Menebang berarti berani melanggar peraturan.

Di sisi lain, memang tidak ada jalan untuk menyelundupkan pepohonan tersebut tanpa melewati markas provost. Dalam kondisi seperti itu, siapa pula yang berani melanggar “larangan” menebang pohon di area Mako Kopassus?

Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor, Kepala BNPB Doni Monardo Sambangi Garut

Di bawah kepemimpinan Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohammad Hasan, pohon-pohon dan area hijau Cijantung sangat terjaga.

Seperti halnya Doni, rupanya Hasan juga termasuk prajurit yang getol pada isu-isu lingkungan. Ia terkenal karena kiprahnya “menjadikan yang kotor menjadi bersih”. Doni bangga akan hal itu.

Laksana Oase

Berada di hutan kota markas Kopassus, laksana oase di padang pasir. Jarak Graha BNPB ke Mako Kopassus Cijantung kurang lebih 19 kilometer. Sama-sama di teritori Jakarta Timur. Tapi, berada di hutan kota Kopassus, serasa berada di tengah hutan, nun jauh di pedalaman Indonesia sana.

Baca juga: Kala Doni Monardo Melacak Jejak Jenderal Mc Arthur di Biak

Itulah buah ketekunan Doni Monardo menghijaukan area Kopassus. Tanpa terasa, yang ditanam telah menjelma menjadi pohon-pohon besar yang rimbun dan meneduhkan. Berada di tengah-tengahnya, kita bisa tidak percaya, bahwa kerimbunan itu ada di wilayah Ibu Kota Jakarta.

Begitulah, sekilas selingan kegiatan di Mako Kopassus. Banyak pengalaman baru bagi staf BNPB, dan banyak kenangan bagi Kepala BNPB. Sajian pisang rebus dan bubur kacang ijo menjadikan kesempurnaan hari yang indah itu.

Tak lupa di hadapan prajurit, Doni spontan membagi petuah perihal pentingnya menjaga alam. Bahwa ukuran profesionalisme di kalangan militer sangat erat dengan lingkungan. Jika seorang tentara peduli alam, peduli lingkungan, maka bakat profesionalismenya menjadi terasah.

Baca juga: Doni Monardo Sebut Penular Covid-19 Tanggungjawab Dunia dan Akhirat!

Mengenali aneka jenis tanaman, adalah cara untuk bertahan (survival) di dalam hutan. Aneka tanaman bisa dimakan, tetapi harus dipahami, mana tanaman yang bisa dimakan, dan mana yang beracun. Memahami jenis pohon, kekuatan batang pohon, juga cara untuk bertahan, sebagai tempat berlindung dari musuh. Termasuk mengenali jenis-jenis pohon yang aman untuk berteduh.(*/tri)

Berita Terkait
News Update