GARUT - Enam kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terdampak bencana banjir bandang dan longsor. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (12/10/2020).
BPBD Kabupaten Garut menyebut, kondisi terparah adalah banjir bandang yang menerjang Kecamatan Cibalong, Cikelet dan Pameungpeuk. Dilaporkan, sebanyak 992 KK di Pameungpeuk dan 127 KK di Cikelet terdampak bencana tersebut.
Masih di Kecamatan Pameungpeuk, 35 unit rumah dilaporkan rusak ringan, 20 unit rusak sedang dan tujuh unit rusak berat. Selain itu, banjir juga membuat satu masjid rusak ringan, satu sarana pendidikan rusak ringan, dan tiga jembatan gantung rusak berat.
Baca juga: Banjir dan Longsor Tasikmalaya Terjang 12 Kecamatan, Jalan dan Rumah Tertimbun
Sementara di Kecamatan Cikelet, banjir bandang menyebabkan satu tembok penahan tebing rusak, sawah terendam, dan abrasi tanah di bantaran sungai. Selanjutnya, di Desa Mekarsari, dua jembatan yang ada di Kampung Bangbayang dan Kampung Rancahayam terputus akibat diterjang air sungai yang meluap.
Rusaknya dua jembatan tersebut, maka akses jalan ke Kampung Bangbayang saat ini terputus total.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjend TNI Doni Monardo langsung meluncur ke Garut begitu mendapat informasi adanya bencana alam tersebut. Doni dan rombongan menuju Garut, Rabu (14/10/2020) sekitar pukul 21:30, di tengah kesibukannya dalam menangani pandemi virus corona atau Covid-19.
Baca juga: Doni Monardo Sebut Penular Covid-19 Tanggungjawab Dunia dan Akhirat!
“Letjen Doni segera bergegas menuju Garut, memastikan ‘negara’ dan ‘pusat’ hadir saat rakyatnya diterpa bencana," kata Egy Massadiah, Tenaga Ahli BNPB yang juga Staf Khusus Doni Monardo, dalam perjalanan menuju Garut. (*/ys)