Lakukan Merger, Erick Thohir Dinilai Catatkan Sejarah Baru Kebangkitan Bank Syariah

Rabu, 21 Oktober 2020 08:12 WIB

Share
Lakukan Merger, Erick Thohir Dinilai Catatkan Sejarah Baru Kebangkitan Bank Syariah

JAKARTA - Menteri BUMN  Erick Thohir segera menggabungkan (merger)  3 Bank Syariah anak usaha BUMN, yaitu yaitu BNI Syariah, BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Ketiga bank ini telah melakukan penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) Bank BUMN Syariah.

Dengan merger itu diharapkan tercipta bank syariah nasional terbesar di dunia yang mampu mendorong tujuan ekonomi syariah dalan mewujudkan keadilan bagi umat Islam di Indonesia.

Pengamat Politik dan Ekonomi Islam Muhammad Najib mengatakan upaya Menteri BUMN Erick Thohir menggabungkan bank-bank syariah BUMN ke dalam satu perbankan syariah merupakan momentum bersejarah.

Baca juga: Bahas Penyertaan Modal Negara, Menteri BUMN Erick Thohir dan Komisi VI DPR Rapat Tertutup

Oleh pengamat, Erick dinikai telah mengambil keputusan besar atas merger Bank Syariah BUMN itu, hal ini merupakan tonggak sejarah baru atau sejarah ke-2 perbankan Syariah dan proses Islamisasi sistem perbankan di Indonesia.

“Sejak ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) muncul, mereka kemudian bisa meyakinkan Presiden Soeharto kala itu, sehinggga tonggak sejarah pertama ditancapkan oleh Orde Baru ketika  Soeharto mengijinkan berdirinya bank syariah yang kemudian diikuti oleh lahirnya Bank Muamalat,” ujar Najib, Selasa (20/10).

Najib menambahkan, sekarang era Pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Erick Thohir membuat keputusan penting dengan marger bank-bank syariah BUMN. Ia mengatakan selama ini masyarakat ekonomi kecil dan menengah sangat terbantu oleh adanya Bank Syariah, termasuk kelompok santri yang masih enggan menyimpan uangnya di Bank konvensional.

Baca juga: Kebijakan Erick Thohir Lakukan Merger Tiga Bank Syariah Dinilai Tepat

Bank syariah juga diyakini memiliki daya tahan dari sejumlah ancaman krisis ekonomi yang akhir-akhir ini mengancam sejumlah bank konvensional.

“Sebelumnya mereka berpikir bagaimana aman secara agama. Tapi kan kemudian mereka mendapat banyak produk-produk yang menarik. Misalnya asuransi syariah, kemudian bagi mereka yang mau umroh, haji bisa mendapatkan berbagai kemudahan, dan seterusnya. Dibanding kalau meraka harus menabung sendiri, untuk bisa menunaikan minatnya untuk beribadah.” ungkapnya.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar