JAKARTA - Aksi unjuk rasa yang kembali digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law berlangsung tertib dan aman, Jumat (16/10/2020).
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, massa yang menggelar unjuk rasa mahasiswa berjumlah 400 orang dari sebelumnya massa diperkirakan 1000 orang.
Pihaknya, juga memastikan bahwa unjuk rasa kali ini berjalan kondusif. "Massa BEM SI kurang lebih ada sekitar 400 an. Sampai saat ini tidak ada yang kita amankan, sesuai harapan berjalan tertib dan aman," kata Nana, saat dihubungi, Jumat (16/10/2020).
Baca juga: Ribuan Mahasiswa BEM SI Kembali Turun Kejalan, Lalu Lintas Dialihkan
Nana menjelaskan, aksi unjuk rasa berjalan tertib lantaran tidak ada kelompok-kelompok pelajar atau anarko yang kerap menyusup masuk kedalam aksi masaa.
"Tidak ada kelompok kelompok pelajar anarko. Ada bebrapa orang tapi kita usir saja lah," tukas Nana.
Nana mengaku, selama ini mereka yang diamankan sebagian besar masih pelajar. Kemudian orangtuanya dipanggil untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya yang tidak tahu dan hanya ikut-ikutan.
Baca juga: Demo Usung Mosi Tak Percaya, Mahasiswa Bakar Ban di Kolong Fly Over Kuningan
"Selama ini kita amanka mereka, dan baru kita lepas asal orangtuanya yang menjemput. Kemudian kita arahkan ortuanya, kita kasih arahan supaya diberikan pengawasan kepada anak-anaknya. Karene mereka itu perlu diawasi supaya jangan bikin ulah seperti selama ini yang terjadi," ucapnya.
Terkait banyaknya pendemo yang diamankan polisi bahkan ditetapkan sebagai tersangka aksi anarkis, kata Nana sangat berpengaruh besar.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkordinasi dengan dinas pendidikan dengan memberikan arahan kepada siswa-siswanya. Dan memberikan sanksi bagi pelaku anarkis.
"Kita sudah kordinadi dengan dinas pendidikan diharapkanndibas pendidikan memberikan arahan kepada siswa siswanya, disitu mereka harus memberikan sanksi bagi yang melakukan aksi anarkis," tukasnya.
Baca juga: Demo UU Cipta Kerja, Mahasiswa Tutupi Jalan & Bakar Ban di Pulogadung
Nana juga yakin bahwa Dinas Pendidikan sudah menerbitkan kepada seluruh siswanya. "Ini saya rasa dari dinas pendidikan sudah memberikan arahan ke siswanya dan ini memberikan hal yang positif ke depan," pungkasnya.
Karena tidak seharusnya, sambung Nana anak-anak kecil SMP, SMP dan juga SD ikut berunjuk rasa. "Mereka ini tidak seharusnya demo ataupun apalagi ada yang diimingi sesuatu," katanya.
Dalam aksi unjuk rasa kali ini, Polda Metro Jaya menyiagakan 18 ribu orang personil gabungan TNI-Polri dan Pemda. Dimana 8000 personil ditempat berjaga dibeberapa titik di kawasan menuju Istana Negara.
Baca juga: Kembali Demo Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Tutup Jalan Pemuda
Sedangkan 10 ribu personil disiagakan sebagai cadangan dan stand by di Monas dan Mapolda Metro Jaya. (ilham/win)