Jelang Demo Kepung Istana, Rupiah Loyo: Nyaris Rp15.000 per Dolar AS

Selasa 13 Okt 2020, 10:56 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (ist)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (ist)


JAKARTA - Jelang aksi unjuk rasa mengepung Istana pada siang nanti, bada Zuhur, rupiah melemah terhadap dolar AS. Pada Selasa (13/10/2020) rupiah berada pada level Rp14.720 per dolar AS.

Direktur Centre for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Selasa (13/10/2020) mengatakan aksi massa yang akan mengepung Istana dan kondisi politik di tanah air akan mempengaruhi nilai tukar rupiah.

"Kita berharap aparat kepolisian menerapkan pendekatan persuasif kepada para pendemo, dan tetap menjaga mereka dari orang-orang yang akan melakukan provokasi," terang Uchok.

Baca juga: 10 Ribu Pendemo Kepung Istana, Waspadai Kemacetan Lalu Lintas

Ia menambahkan dikhawatirkan ada penyusup dalam aksi mereka sehingga terjadi anarkis. "Ini yang kita khawatirkan adanya kerusuhan yang dilakukan oleh para provokator," tegas Uchok.

Menurut Uchok, dampaknya pada situasi politik Indonesia yang berujung pada perekonomian. Investor malas untuk datang ke Indonesia kalau tidak ada situasi politik yang kondusif.

Sebab itu, Uchok menyarankan kepada Presiden Jokowi untuk menunda, atau membatalkan pemberlakuan Omnibus Law untuk meredam aksi unjuk rasa para buruh dan mahasiswa.

"Sebab kalau tidak dibatalkan maka aksi unjuk rasa akan terus terjadi," tutur Uchok yang juga menyayangkan seharusnya Omnibus Law itu disosialisasikan terlebih dahulu sebelum disetujui di DPR.

Baca juga: Kerugian Akibat Demo Omnibus Law Bertambah jadi Rp65 Miliar

Uchok menilai kondisi pandemi Covid-19 belum selesai, persoalan politik muncul dengan penolakan Omnibus Law. "Ini terjadi karena ketidakhatian dalam pengelolaan negara," tandas Uchok. (johara/ys)

Berita Terkait
News Update