ADVERTISEMENT

10 Ribu Pendemo Kepung Istana, Waspadai Kemacetan Lalu Lintas

Selasa, 13 Oktober 2020 09:54 WIB

Share
10 Ribu Pendemo Kepung Istana, Waspadai Kemacetan Lalu Lintas

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Hari ini, Selasa (13/10/2020), rencananya 10.000 orang dari berbagai ormas mengepung Istana. Mereka mendesak Presiden Jokowi membatalkan Omnibus Law atau UU Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Massa yang akan turun terdiri dari ormas Islam dan ormas lainnya, termasuk juga Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Persatuan Alumni (PA) 212, dan juga para buruh serta mahasiswa.

Masyarakat diimbau mewaspadai jalur-jalur yang akan dilalui massa supaya tidak terjebak kemacetan. Sedangkan area ‘Ring I’ seputar Istana bakal steril dan dijaga ketat.

Baca juga: Tolak UU Ciptaker, 10.000 Massa PA 212 dan Ormas Islam akan Geruduk Istana

Selain dari Jakarta, para pendemo juga ada yang berasal dari luar Ibukota. Aksi unjuk rasa akan dimulai siang, setelah Salat Zuhur. Aksi ini akan terpusat di Istana Kepresidenan dengan titik kumpul di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

“Rencananya kami akan menurunkan sekitar 10.000 orang untuk mengepung Istana,” kata Ketua Presidium Alumni (PA) 212, Ustadz Bernard Abdul Jabbar, saat dihubungi Senin (12/10/2020).

Pihaknya akan minta Jokowi untuk mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) pembatalan Omnibus Law . “Kami yakin akan diblokir saat akan mendekati Istana,” tutur Bernard.

Baca juga: Demo Kepung Istana, Dishub DKI Rekayasa Lalin, Ini Pengalihan Arusnya

Meskipun akan diblokir, sambung Bernard, yang penting sudah menyampaikan aksi untuk memprotes pemberlakuan Omnibus Law. Terkait sudah ada klarifi kasi dari Presiden Jokowi, bahwa aksi buruh dan mahasiswa termakan hoaks dari UU Ciptaker, Bernard menegaskan pihaknya bukan orang bodoh.

Tak Ikut-ikutan

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT