Warga Ciracas Korban Banjir Minta Ganti Rugi PT Khong Guan

Senin 12 Okt 2020, 10:35 WIB
tembok PT Khong Guan yang ambruk dan menyebabkan banjir. (Ifand)

tembok PT Khong Guan yang ambruk dan menyebabkan banjir. (Ifand)

CIRACAS –  Warga RW 08, Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, berharap ganti rugi dari PT Khong Guan akibat banjir yang merendam permukiman mereka pada Sabtu (10/10) malam kemarin.

Menurut mereka, banjir setinggi 1,5 meter di wilayahnya terjadi akibat tumpukan puing dinding pabrik yang roboh sehingga menutup saluran air.  

Fahrul (49) warga setempat mengatakan, akibat tumpukan puing banjir yang terjadi semakin parah.

Baca juga: Banjir Merandam Pemukiman di Ciracas Akibat Tembok Pabrik Jebol

Dimana air yang datang jauh berbeda dengan banjir yang biasa merendam pemukiman di RT 05 dan RT 10.

"Biasanya banjir paling tinggi 60 sentimeter. Karena enggak nyangka setinggi itu, jadi barang-barang enggak sempat diselamatkan," katanya, Senin (12/10). 

Dikatakan Fahrul, air yang datang dengan cepat itu juga, membuat warga tak sempat menyelamatkan barang berharganya.

Baca juga: Karang Taruna Ciracas Bantu Anak-anak Belajar Daring

Mulai dari kasur, barang elektronik, hingga surat-surat berharga rusak akibat terendam air bah.

"Bahkan ada juga empat tembok rumah warga yang retak karena terdampak luapan tekanan air yang tersumbat puing," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Muchtar (42) warga RW 08, yang berharap ganti rugi dari PT Khong Guan atas kerugian materil yang diakibatkan banjir.

Baca juga: Tanggulangi Banjir Pemkot Jakarta Utara Prioritaskan Kawasan Teluk Gong 

"Hampir semua barang rusak, seperti  kasur, lemari es, mesin cuci, magic com rusak terendam," paparnya.

Dengan rusaknya barang-barang itu, Muchtar berharap PT Khong Guan bisa memberikan ganti rugi.

"Makannya mau minta ganti rugi dari PT Khong Guan, mudah-mudahan mereka mau mengganti kerugian ini," harapnya.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah Jakarta Terendam Banjir

Sementara itu, Ketua RW 08 Kelurahan Ciracas Herman mengatakan, akibat banjir setinggi 1,5 meter itu sedikitnya 200 kepala keluarga (KK) warganya terdampak.

Banjir baru berangsur surut menjelang tengah malam saat warga gotong royong mengangkut timbunan puing.

"Kalau nggak dikerjakan khawatir air makin tinggi karena saluran air yang menuju Kali Cipinang tak berfungsi," ujarnya

Baca juga: Pemprov DKI Harus Maksimal Laksanakan Rencana Penanganan Banjir

Akibat banjir itu juga, kata Herman, sejumlah motor warga yang terlambat diselamatkan juga terendam air.

"Tembok kontrakan rumah warga juga rusak terdampak ambruknya puing," tuturnya. (Ifand/tri)

Berita Terkait
News Update